JOMBANG, FaktualNews.co – Bupati Jombang, Jawa Timur, Nyono Suharli Wihandoko, mengajak para pelajar ikut serta dalam upaya mencegah terjadinya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Ajakan itu terus digelorakan Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko, dengan berkunjung ke sekolah-sekolah. Salah satunya, di SMA Bandar Kedungmulyo, Jombang, pada Senin (29/1/2018) lalu.
Dalam kunjungannya tersebut, Nyono memberikan wawasan terkait kiat-kiat agar tidak terjadi tindak kekerasan terhadapa anak, baik di lingkungan sekolah maupun keluarga.
“Banyak masalah yang melatarbelakangi tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak. Oleh sebab itu sejak dini kita berikan pemahaman dan pengetahuan,” ujar Nyono.
Kepada ratusan pelajar yang mengikuti sosialisasi, Bupati Nyono berpesan agar tak menyia-nyiakan waktu selagi bisa belajar. Mental harus baik dan dibangun dengan tangguh. “Anak-anak harus sabar dalam menghadapi semua rintangan,” himbaunya.
Sosialisasi dengan tema ‘Menuju Generasi Kreatif, Mari Kita Wujudkan Melalui Kesungguhan Dalam Belajar Menjauhi Narkoba Serta Tindak Kekerasan’ tersebut diikuti ratusan siswa/siswi disekolah tersebut. Selain Bupati Nyono, materi sosialisasi juga diberikan oleh Dinas PP Dan PA Kabupaten Jombang.
Nyono juga berpesan, agar para siswa menjadi generasi yang bermental baja, tangguh serta bisa berguna bagi bangsa Indonesia. “Jangan takut punya cita cita yang tinggi, semoga kelak semua menjadi orang orang yang sukses,” imbuh Nyono di amini para siswa.
Sementara, Joko Priyono, Kepala SMAN Bandarkedungmulyo, menyampaikan terima kasih kepada Bupati Nyono yang hadir langsung dalam memberikan sosialisasi upaya pencegahan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Ini adalah motivasi bagi kami untuk membantu pemerintah dalam upaya melindungi anak anak dari tindak kekerasan yang marak terjadi,” tandasnya.
Seperti diketahui, dengan menggandeng sejumlah sekolah, Pemkab Jombang melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlinduangan Anak (PP&PA) melakukan sosialisasi agar kasus yang menimpa kaum hawa dan anak di kota santri ini dapat dikurangi.