‘Sumenep Mengukir’, Agenda Perdana Visit Sumenep 2018
SUMENEP, FaktualNews.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggelar ‘Sumenep Mengukir 2018 dan Pameran produk Ukir Sumenep’, Rabu (31/1/2018). Kegiatan yang dipusatkan di lapangan Desa Karduluk, Kecamatan Pragaan, ini merupakan agenda perdana kalender event Visit Sumenep 2018.
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumenep, Sofiyanto menjelaskan, Sumenep Mengukir melibatkan 652 pengrajin seni ukir yakni sebanyak 592 pengrajin seni ukir berasal dari Desa Karduluk dan sebanyak 57 pengrajin seni ukir dari Desa Aeng Panas dan Desa Guluk Manjung.
“Kegiatan Sumenep Mengukir sebagai awal rangkaian kegiatan Tahun kunjungan wisata Sumenep 2018, dan selanjutnya kami berencana untuk menetapkan Desa Karduluk, Kecamatan Pragaan sebagai Kampung Ukir di Sumenep,” tuturnya.
Dalam sambutannya, Bupati Sumenep, A Busyro Karim berkomitmen meningkatkan kesejahteraan masyarakat pengrajin seni ukir dengan mempromosikan karya seni ukir lewat pagelaran Sumenep Mengukir.
“Sumenep mengukir sebagai komitmen pemerintah daerah mempromosikan potensi Kabupaten Sumenep dalam berbagai sektor, termasuk seni ukir. Dengan harapan menjadi sarana promosi, agar semakin terkenal seantero nusantara dan mancanegara, sehingga semakin mengangkat sektor perekonomian pengrajin seni ukir,” kata Bupati Sumenep, saat membuka acara.
Orang nomor satu di ujung timur pulau Madura ini menyatakan, melalui ‘Sumenep Mengukir’ bisa memberikan informasi kepada masyarakat di luar Sumenep, bahwa di Kabupaten Sumenep khususnya di Desa Karduluk, Kecamatan Pragaan, meruapakan salah satu pusat ukir di madura.
Bahkan hasil karya seni ukir masyaraka desa setempat dan di desa lainnya memiliki nilai seni yang luar biasa, sehingga tidak kalah dengan seni ukir daerah lain seperti Jepara, Cirebon, Bali dan daerah lain yang sudah mendunia.
“Desa Karduluk ini sejak dulu sudah terkenal sebagai daerah pusat ukiran di Sumenep bahkan di Madura serta hasil karya ukir pengrajin desa setempat sudah terkenal di mancanegara, hal ini menunjukkan produk-produk ukirannya telah bernilai ekspor,” imbuhnya.
Bupati berharap, melalui program tahun kunjungan wisata, kunjungan wisatawan nusantara mencapai 1,1 juta dan sebanyak 15 ribu wisatawan mancanegara, dengan demikian bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat termasuk pengrajin seni ukir.
“Saya berharap pengrajin seni ukir di Sumenep untuk terus berkaya dan mendukung mensukseskan program tahun kunjungan wisata Sumenep 2018, karena suksesnya program itu juga kesuksesan bagi masyarakat Sumenep, karena masyarakat yang akan merasakan manfaatnya,” tegas suami Nurfitriana ini.
Sementara itu, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sumenep, Nurfitriana Busyro Karim menyatakan siap mempromosikan potensi kerajinan yang ada di Sumenep. Salah satunya pengrajin ukir.
“Ukiran hasil masyarakat ini akan kami promosikan lewat online, karena jika melalui online semua orang lebih mudah mengetahuinya,” ujarnya singkat.