JOMBANG, FaktualNews.co – Sebelum ditangkap dan ditetapakan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan jual beli jabatan di Dinkes, Bupati Jombang nonaktif Nyono Suharli Wihandoko memang dikenal cukup baik di mata masyarakat.
Pasalnya, sebelum menjabat Bupati Jombang karir politik Nyono cukup sukses belum pernah tersandung masalah sampai Sabtu (3/2/2018) Nyono ditangkap KPK bersama Plt Kadinkes Jombang Inna Sulistyowati.
Dalam dunia politik Nyono terbilang orang yang sukses menapaki karir mulai dari bawah hingga menjadi orang nomor satu di lingkup Pemkab Jombang.
Nyono dulunya hanyalah seorang Kepala Desa (Kades) di Spanyul, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang. Karena, terbilang sukses menjadi Kades ia kemudian mencoba menapaki karir di dunia politik.
Pada 2004 Nyono Suharli Wihandoko mencoba mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Jombang melalui Partai Golkar. Di tahun 2008 ia pernah mencalonkan diri sebagai wakil bupati Jombang bergandengan Abdul Halim Iskandar yang saat ini menjabat Ketua DPW PKB Jatim, namun gagal kalah dengan petahana.
Pasca kegagalan dalam pertarungan Pilkada Jombang 2008, Nyono kembali mencalonkan diri sebagai anggota DPRD. Langkahnya ini terbilang cukup mulus, ia bisa menduduki kursi Wakil Ketua DPRD Jombang.
Mulai saat itulah nama Nyono Suharli Wihandoko mulai diperhitungan di konstelasi politik Jombang. Bahkan pada tahun 2013 ia kembali mencalonkan diri sebagai Bupati berpasangan dengan Mundjidah Wahab, dan terpilih.
Di Partai Golkar sendiri nama Nyono sudah diperhitungkan. Pada tahun 2015 ia terpilih menjadi Ketua DPD Partai Golkar Jombang. Dan tahun 2016, dia terpilih sebagai Ketua DPD Golkar Jatim, menggantikan Zainudin Amali. Saat itu, Nyono terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah DPD Golkar IX di Surabaya.
Karir politik yang dibangun Nyono mulai dari bawah hancur seketika, saat dia ditangkap KPK terkait suap jual beli jabatan di Dinkes Jombang pada Sabtu (3/2/2018) lalu.
Padahal Nyono diketahui kembali mencalonkan diri sebagai bakal calon bupati Jombang periode 2018-2023 berpasangan dengan Subaidi Mukhtar. Dan akan berhadapan dengan wakil bupati Jombang Mundjidah Wahab yang juga maju sebagai bakal calon bupati berpasangan dengan Sumrambah dan penantang baru calon bupati Kombes Pol (purn) Syafi’in berpasangan dengan Choirul Anam.