JOMBANG, FaktualNews.co – Kasus operasi tangkap tangan (OTT) yang menimpa Bupati Jombang non-aktif Nyono Suharli Wihandoko, membuat konstalasi politik jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) semakin meningkat.
Sebab, Nyono merupakan salah satu bakal calon yang akan kembali bertarung pada Pemilihan Bupati (Pilbup) Jombang yang akan digelar pada 27 Juni 2018 nanti. Sejumlah pihak pun memprediksi, partai politik (parpol) yang sedari awal mendukung pencalonan Nyono akan berbelok arah.
Kendati hal itu tidak dilakukan secara terang-terangan. Namun, upaya manuver politik berupa melepas dukungan terhadap cabup petahana yang kini di tahan KPK itu bakal dilakukan.
Akan tetapi, rumor tersebut langsung dibantah Ketua DPD PKS Jombang, Mustofa. Ia mengatakan, hingga kini PKS masih berkomitmen dalam satu rangkaian gerbong dalam mendukung paslon Nyono-Subaidi.
“Rumor itu tidak benar. Hingga kini barisan kami masih solid. PKS masih dalam satu barisan gerbong mendukung paslon Mas Nyono dan Pak Sub,” kata Mustofa saat dikonfirmasi melalui sambungan ponselnya, Kamis (8/2/2018).
Mustofa juga mengklaim sudah menggelar rapat di internal partai yang dinaunginya terkait kasus yang menimpa Nyono Suharli Wihandoko. Dari pertemuan itu, seluruh elemen yang ada di PKS bertekad untuk memenangkan paslon Nyono-Subaidi.
Hal lain yang ia lakukan yaitu kordinasi dengan kader sampai ke kordinator tingkat RT. Ia pun mengakus sudah menyiapkan strategi khusus untuk memenangkan pertarungan politik lima tahunan sekali itu.
“PKS terus menguatkan mesin partai. Strategi khusus ada tapi tidak kami sampaikan ke publik. Seluruh kader dan pengurus PKS adalah tetap mendukung Mas Nyono-Pak Sub,” pungkasnya.
Namun demikian, saat ditanya terkait strategi khusus apa yang digunakan guna mengembalikan kepercayaan publik terhadap paslon yang diusungnya, Mustofa enggan berkomentar lebih lanjut. Sebab tidak bisa dipungkiri, kasus yang kini tengah menimpa Nyono, menjadi batu sandungan yang cukup besar untuk bisa memenangkan Pilkada.