JOMBANG, FaktualNews.co – DPD Partai Golkar Kabupaten Jombang tetap optimis mengusung pasangan Nyono Suharli Wihandoko-Subaidi Muchtar pada pemilihan Bupati Jombang 2018. Tidak hanya itu, Partai Golkar juga punya strategi khusus memenangkan Pilkada walaupun calon bupati (Cabup) yang diusungnya, ditahan ditahan KPK.
Sikap ini disampaikan oleh Sekretaris DPD Partai Golkar Jombang, Surachmad. Ia mengatakan saat ini pihaknya kian gencar melakukan sosialisasi program Nyono-Subaidi ke kader partai tingkat bawah dan masyarkat luas.
“Strategi untuk memenangkan pasangan Nyono-Subaidi pasca kasus yang menimpa Cabup Nyono yaitu kami gerakkan mesin partai mulai dari pengurus DPD, Pengurus tingkat Kecamatan, Pengurus tingkat Desa. Selain itu juga kita gerakan organisasi sayap partai Golkar dan kelompok pengajian Al-hidayah yang notabenenya kelompok pengajian perempuan,” katanya, Kamis (08/2/2018).
Selain itu, Surachmad juga menyebutkan pihaknya juga rutin melakukan pertemuan dengan partai koalisi lainnya untuk mengetahui perkembangan dari kinerja masing-masih partai pengusung. Surachmad memastikan, hingga hari ini semua partai pengusung yang terdiri dari Golkar, Nasdem, PKB, PKS dan PAN masih komitmen mendukung Nyono-Subaidi.
“Seluruh partai koalisi selalu bertemu untuk menyampaikan progres masing-masing partai untuk kemenangan Mas Nyono-Pak Sub. Sehingga bisa saling menutupi kelemahan-kelemahan pasangan calon yang kita usung,” tambahnya.
Surachmad juga menjelaskan, hingga detik ini belum ada rencana dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar untuk mengganti Nyono Suharli Wihandoko. Hal ini dipaparkannya untuk membantah kabar adanya kocok ulang calon bupati Jombang 2018.
“Belum ada rencana penggantian calon bupati sebab tidak boleh sesuai dengan PKPU pasal 78-79, jadi kita tetap memenangkan Mas Nyono-Pak Sub saat ini,” jelasnya.
Terpenting, kata Rahmad, semua kader dan partai pengusung masih optimis bisa memenang Pilkada 2018. Keyakinan tersebut bukan tanpa alasan. Banyak permintaan dari masyarakat kelas bawah yang mengharapkan Nyono dua periode. Karena pembangunan yang dilakukannya sudah dirasakan masyarakat kota sampai desa.
“Kita tetap optimis, saya sekarang di Jakarta. Alhamdulillah kondisi beliau (Nyono) baik dan terlihat sehat, minta doanya semoga lekas selesai permasalahannya,” paparnya.