Politik

Pilbup Jombang 2018 : Pasca OTT KPK, Pertarungan Politik Diprediksi Kian Sengit

JOMBANG, FaktualNews.co – Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, akhir pekan lalu membawa dampak yang sangat signifikan di kancah perpolitikan di Kota Santri.

Sebab, saat ini Kabupaten Jombang, juga tengah menggelar kegiatan pemilihan kepala daerah (Pilkada). Bahkan, proses tahapan sudah berjalan hingga pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati.

Tak hanya itu, mantan Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko, yang notabene merupakan salah satu kandidat bakal calon bupati, justru ditetapkan sebagai tersangka penerima suap. Nyono Disebut menerima ‘upeti’ dari Plt Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jombang, Inna Silestyowati.

Salah seorang pengasuh di Ponpes Darul Ulum Peterongan Jombang, KH Zai’muddin As’ad (Gus Zuem), menilai Pilkada Jombang 2018 akan semakin hangat dan sengit pasca calon petahana Nyono Suharli Wihandoko terkena OTT KPK beberapa waktu lalu.

“Pasca OTT kemarin maka Pilkada Jombang 2018 akan semakin hangat tapi tetap mesra,” katanya saat ditemui FaktualNews.co di, Rabu (7/2/2018).

Menurut Gus Zuem, sebelum ditangkap KPK, bakal pasangan calon (paslon) Nyono-Subaidi memang punya khans yang cukup besar untuk menang dibanding dua paslon lainnya. Lantaran, ketika itu, Nyono juga masih aktif menjabat sebagai bupati.

Calon Bupati yang diusung dari Partai Golkar ini sangat diuntungkan dengan posisinya sebagai calon petahana. Kendati ia harus berhadapan dengan Wakilnya yakni Mundjidah Wahab yang memilih menjadi rival bagi Nyono. Selain itu, Nyono juga juga didukung oleh lima partai politik yaitu Golkar, PKS, Nasdem, PAN dan PKB.

“Peluang Pak Nyono cukup besar, karena dengan petahana beliau bisa mendapat dukungan di struktural pemerintahan dari kabupaten sampai desa. Maka begitu beliau (Nyono) kena seperti itu (OTT) maka yang mendukung akan khawatir. Nanti kalau mendukung dikira ada apa-apa dengan yang didukung,” jelasnya.

Gus Zuem menyebutkan, tugas berat kini dipegang oleh bakal Calon Wakil Bupati Jombang, Subaidi Mukhtar. Dengan diringkusnya Nyono, Ia harus berjuang sendiri tanpa didampingi sosok sang Cabup.

Gus Zuem menyarankan, agar perjuangan Subaidi tidak terlalu berat, maka satu-satunya cara untuk bisa memenangkan dirinya yakni manfaatkan mesin partai koalisi. Selain itu, Subaidi juga harus memperbanyak aksi turun langsung ke masyarakat dan bertemu warga.

“Beban berat pada Subaidi dan partai-partai pendukungnya bagaimana mendongkrak suara yang terlanjur rontok. Ia harus menguatkan mesin partai dan sering-sering datang ke masyarakat,” papar Gus Zuem.

Disinggung soal rumor kasus yang menimpa Nyono diindikasi adanya jebakan politik dari beberapa rival Nyono, Gus Zuem enggan mengamini.

“Jebakan politik, tidak ada pikiran kesana. Tapi seperti yang pernah saya sampaikan ke Wakil Bupati melihat jargon dari anti pungli maka memang ada riak dan keresahan di masyarakat, ada apa ini,” tandasnya.