FaktualNews.co

Berawal dari Perjalanan Cinta di Suku Aztec, Cokelat Identik Jadi Kado Valentine

Gaya Hidup     Dibaca : 1345 kali Penulis:
Berawal dari Perjalanan Cinta di Suku Aztec, Cokelat Identik Jadi Kado Valentine
FaktualNews.co/Internet/
Valentine. (Ilustrasi)

SURABAYA, FaktualNews.co – Cokelat selalu identik dengan perayaan hari Valentine. Lalu, kenapa cokelat menjadi sangat identik dengan kado Valentine?

Menurut informasi yang dikutip dari laman Liputan6.com, Minggu (11/2/2018). produksi cokelat di seluruh dunia meningkat menjadi 26,3 juta kilogram. Produksi ini akan terus meningkat jika permintaan akan cokelat semakin banyak.

Anda mungkin akan berada di titik di mana Anda hampir muak dengan cokelat karena terlalu banyaknya cokelat di Hari Valentine.

Secara sains, Forbes pernah melaporkan bahwa cokelat terbukti baik untuk jantung, meningkatkan fungsi kognitif, dan ternyata juga kaya akan nutrisi. Secara teori, dark cokelat mampu meningkatkan hormon seks.

Cokelat kemudian menjadi identik dengan kencan diawali dari perjalanan cinta di suku Aztec. Menurut The New York Times, Kaisar Montezuma memilih biji kakao untuk “memicu acara romantisnya”.

Sementara cokelat mengandung triptofan dan phenylethylamine yang merupakan bahan kimia yang memengaruhi pusat kesenangan dan kebahagiaan dalam otak. Kebanyakan ilmuwan setuju bahwa jumlah bahan kimia yang dalam cokelat sebenarnya terlalu sedikit untuk memiliki efek yang ditandai pada keinginan.

The Independent mengatakan bahwa hampir secara naluriah pria mengenal cokelat sebagai cara untuk merebut hati seseorang. Selain itu, cokelat juga memberikan kesempatan pada pria untuk menunjukkan dan keahlian mereka untuk merayu kepada wanita tertentu. Hal inipun dilihat oleh para pengiklan dengan memperkuat hubungan antara cokelat dan cinta.

The Independent juga mencatat bahwa di era Victorian di Inggris, masyarakat masih menjalin hubungan antara cokelat, cinta, dan rayuan. Dalam buku etiket bangsa Victoria memperingatkan agar wanita tidak menerima sekotak cokelat dari seseorang tidak mereka kenal dan temui secara langsung.

Kini, aturan tersebut telah terbantahkan seiring berkembangnya jaman. Banyak orang yang merasa bersalah jika tidak menerima pemberian dari orang yang mengagumi mereka.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul