SUMENEP, FaktualNews.co – Perawat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Moh. Anwar, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Sugiyanto angkat bicara dan membuat pengakuan soal kronologi keributan dengan anggota dewan beberapa hari lalu.
Versi Sugiyanto, kejadiannya terjadi pada Hari Jum’at (9//2/2018) sekitar pukul 13.30 WIB siang. Saat itu jam besuk sudah berakhir. Dia mengaku tidak bermaksud untuk tidak sopan kepada keluarga pasien.
Saat itu, tutur Sugiyanto, dirinya sedang bersama empat perawat lainnya yang salah satunya bernama Irma. Tiba-tiba, ada keluarga pasien yang meminta kunci pintu kepadanya dengan nada kasar.
Sugiyanto mengakui memang tidak tahu kalau yang meminta kunci tersebut adalah anggota DPRD Sumenep. Dalam hal pelayanan, dirinya tidak pernah membeda-bedakan.
“Waktu itu, tiba-tiba ada keluarga pasien yang meminta kunci saat jam pintu sudah tutup. Mana kuncinya pak, saya mau keluar!,” ujar Sugiyanto, menirukan ucapan keluarga pasien tersebut.
Dikatakan olehnya, saat itu kebetulan kunci yang diminta sedang dibawa petugas kebersihan yang sedang membuang sampah. Namun, keluarga pasien itu seolah tidak mau tahu. Sambil marah-marah, pria yang dimaksud Sugiyanto itu tetap memaksa meminta kunci pintu karena mau ke Jakarta.
Lalu dirinya meminta keluarga pasien itu untuk sabar menunggu hingga petugas kebersihan yang membawa kunci datang. Tapi keluarga pasien tersebut tidak mau tau bahkan marah-marahnya semakin jadi.
Dirinya juga sempat menghampiri dan meminta agar tidak marah-marah karena ruangan tersebut rumah sakit, takut pasien lain terganggu.
Namun, beber Sugiyanto, reaksi keluarga pasien tersebut semakin menjadi-jadi sehingga menarik perhatian keluarga pasien lain.
“Malah saya yang sempat diancam akan dipukul oleh keluarga pasien tersebut. Ya saya jawab, kalau bapak mau pukul saya, silahkan pukul,” sambungnya.
Tetapi anggota dewan tersebut tidak memukul, namun marahnya semakin menjadi-jadi. Yang lebih parah, keluarga pasien tersebut sempat mengatakan kepada dirinya perawat goblok.
“Saya jawab lagi, kalau saya perawat goblok, sampeyan ini apa pak kok marah-marah tak jelas,” aku Sugiyanto.
Karena suasana semakin ramai, akhirnya keluarga pasien tersebut ditarik keluar oleh kepala ruangan perawatan tersebut.
Sebelumnya, seorang anggota dewan dikabarkan ribut dengan salah satu petugas di rumah sakit tersebut. Penyebabnya diduga karena pelayanan yang ditunjukkan petugas rumah sakit plat merah itu yang kunjung berubah.
Tapi insiden kali ini jadi heboh lantaran salah satu petugas rumah sakit milik Pemkab itu sampai menantang duel, dan parahnya, yang ditantang adalah anggota DPRD setempat.
Versi Indra, disaat yang bersamaan ia harus keluar karena ada tugas kedewanan di luar kota, namun secara tegas petugas menolak membukanya.
“Saat itu, saya minta tolong petugas untuk membuka pintu. Saya jelaskan bahwa saya adalah anggota dewan yang saat ini akan melakukan tugas kedewanan ke luar kota. Saya khawatir ketinggalan pesawat,” ujarnya mengulang pernyataan seperti yang disampaikan kepada petugas.
Terlihat, seorang perawat sedang mencari kunci, namun teman sejawatnya menolak. Bahkan, menurut penuturan Ketua Fraksi Demokrat ini, petugas yang menolak tadi menggebrak meja dan mengeluarkan kata-kata kasar.
Suasana menjadi tegang. Tidak hanya itu, dia juga mengancam akan mencegat Indra di luar. “Walau sampeyan anggota dewan, saya tidak takut,” ujar Indra, menirukan ucapan petugas yang diduga bernama Sugik itu.
Pasca mendapatkan perlakuan tidak mengenakkan itu, Indra mengaku sangat kecewa dengan adanya petugas yang arogan di RSUD Sumenep.
Saharusnya, kata anggota DPRD dari daerah pemilihan IV ini, petugas rumah sakit bisa bersikap lebih ramah, apalagi ia seorang perawat.
“Kok bisa seorang perawat berlagak seperti preman? Seharusnya, perawat itu memberikan pelayanan dan petunjuk yang baik bagi keluarga pasien. Ini kan terbalik,” ucapnya heran, Jumat (9/2/2018).