FaktualNews.co

Trauma, Warga Pamekasan Tolak Imunisasi Difteri

Peristiwa     Dibaca : 1194 kali Penulis:
Trauma, Warga Pamekasan Tolak Imunisasi Difteri
FaktualNews.co/Ilustrasi/
Ilustrasi.

PAMEKASAN, FaktualNews.co – Tumbangnya puluhan siswa MTS dan SMA dari Ponpes Al Falah Sumber Gayam, Ponpes Hidayatul Mubtadiin dan Ponpes Al Husen pasca mengikuti imunisasi difteri membuat para orang tuan di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, waswas.

Mereka pun dilanda ketakutan peristiwa serupa menimpa keluarganya. Kendati Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur sudah menyatakan jika imunisasi difteri aman dan bisa dilanjutkan.

Salah seorang ibu rumah tangga asal Desa Pakong Kecamatan Pakong menuturkan, pihaknya mengaku trauma dan takut kejadian yang menimpa para siswi itu menimpa anaknya yang baru berusia tiga tahun.

“Saya trauma dan takut kejadian serupa terulang lagi. Makanya saya menolak anak saya di vaksinisasi dari pihak puskesmas yang digelar pada hari Selasa (12/2/2018),” ujar perempuan yang enggan disebutkan identitasnya, Rabu (14/2/2018).

Sementara itu, Mausul Nasri (34) warga asal Desa Branta Tinggi Kecamatan Tlanakan Pamekasan menceritakan, selain kejadian di Desa Kadur, beberapa tahun lalu di Desa Gugul, Kecamatan Tlanakan, dan di Desa Panglegur, juga ada bayi meninggal, pasca beberapa hari divaksin.

“Alhamdulillah anak saya umur 11 bulan tidak divaksin sehat-sehat saja, cuma pernah sekali divaksin HB saat baru lahir itupun tanpa pamit,” kata Mausul.

Trauma tersebut tidak hanya dirasakan dirinya tapi juga keponaan dan para tetangga. Maka itu, para orang tua murid salah satu SD di Desa Tlanakan menulis pernyataan ketidaksetujuannya.

“Dan ketakutan ini sudah menyebar kemana mana,” paparnya.

Sementara, Kadinkes Kabupaten Pamekasan Ismael Bey mengatakan, imunisasi vaksin difteri itu tidak berbahaya dan tidak memberikan efek samping karena itu bukan penyakit yang dilemahkan tapi hanya mematikan untuk merangsang tubuh anti body.

“Kita imbau kepada masyarakat agar anak dalam kondisi tubuh lemah, sedang dan sakit serta ibu hamil jangan dilakukan imunisasi. Intinya tubuh harus dalam keadaan fit,” terangnya.

Kedepan pihaknya akan terus melakukan sosialisai kepada masyarakat dan lembaga pendidikan mengenai pentingnya imunisasi vaksin sesuai dengan kebijakan Gubernur Jawa Timur.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin
Tags