SIDOARJO, FaktualNews.co – Setahun jalan desa tertutup tembok proyek, puluhan warga Desa Kemiri, Kecamatan Sidoarjo Kota, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menggelar aksi unjuk rasa memblokade pintu masuk Industri dan Pergudangan Centra Industrial Park (CIP) di Jl Lingkar Timur, Sidoarjo, Jum’at (2/3/2018).
Pantauan FaktualNews.co, puluhan warga tersebut melampiaskan kekesalannya dengan cara membentangkan spanduk berukuran panjang 10 meter tepat di depan akses pintu masuk Industri dan Pergudangan tersebut.
Mujinar, salah satu warga sekaligus kordinator aksi mengatakan, aksi unjuk rasa ini merupakan puncak kekesalan warga terhadap pihak Industri dan Pergudangan CIP. “Warga sudah resah. Sekitar satu tahun jalan kami tertutup pembangunan akses jalan proyek ini,” katanya.
Mujinar menambahkan, jalan desa tersebut, dulunya berada di sebelah utara. Karena ada kepentingan untuk pembangunan Makodim, jalan tersebut ditukar guling dan dipindah ke sebelah selatan Makodim dan tidak ada permasalahan saat itu.
Kondisi jalan yang berada di selatan itu, lanjut Mujinar, kemudian berbelok ke utara belakang Makodim, terdapat jembatan lalu menuju tambak. Namun, ketika dibangun proyek ini, jembatan itu dibongkar dan ditembok sehingga warga kesulitan saat menuju ke lokasi tambak.
“Awalnya tetap bisa lewat, dari jalan baru di selatan ini kemudian berbelok ke Utara (pas di jembatan) menuju tambak. Tapi ketika proyek ini dimulai, kok jembatan dibongkar dan jalur untuk warga berbelok ke utara ditutup tembok,” terangnya.
Ironisnya, saat warga hendak ke persawahan maupun ke tambak dan melewati jalan proyek itu, warga diminta menunjukkan KTP. “Ribet banget. Mau ke tambak atau ke sawah saja harus menunjukkan KTP,” keluhnya.
Selain itu, warga menilai persoalan ini seharusnya tidak sampai berlarut-larut jika pemerintah desa segera bertindak. Karena tak kunjung ada penyelesaian itulah, warga memutuskan menggelar demonstrasi untuk menyampaikan keluhannya.
Selama puluhan warga menggelar aksi demo, mereka dijaga ketat oleh aparat kepolisian dari Mapolsek Sidoarjo yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Sidoarjo Kompol Rochsulullah.
Sementara itu, Hendra pihak PT bagian umum saat dikonfirmasi mengatakan, sebenarnya dirinya tidak mempermasalahkan jalan desa tersebut. Selama ini, pihaknya membangun jalan proyek, sama sekali tidak memakan tanah desa. Jalan tersebut tetap dipisahkan baik dari jalan PT maupun jalan desa.
“Terkait keluhan warga atas kerusakan jembatan yang menghubungkan ke tambak sebelah timur, kami siap membangun jembatan itu lagi,” terang Hendra.
Namun, lanjut Hendra, bagi warga yang ingin ke tambak di sebelah utara dan jalannya melintasi jalan proyek Industri dan Pergudangan Centra Industrial Park (CIP), pihaknya tetap membuatkan tanda pengenal. “Sebenarnya CPI ini menjadi imbas gara-gara permasalahan tambak oleh yayasan Petra itu saja,” terangnya.
Ditempat yang berbeda, Nur Achmadi PLT Kades Kemiri mengungkapkan bahwa, sebenarnya masyarakat kemiri tidak mempunyai tambak di sebelah utara jalan proyek tersebut. Tambak yang dikelola warga itu sebenarnya tanah milik Petra.
“Sebenarnya yang menjadi permasalahan yaitu pengelola tambak yang jalannya melewati jalan proyek, merupakan tanah milik Petra. Namun kenapa bersi keras meminta jalan ke tambak itu. Sedangkan, sudah ada pernyataan bahwa tanah itu harus dikosongkan sejak tahun lalu,” terangnya.