Janggal, Warga Candi Minta Bantuan Polda Jatim Ungkap Penyebab Kematian Anaknya
SURABAYA, FaktualNews.co – M Albar Mahendra (13), siswa SMP Negeri 3 Porong, Sidoarjo, Meninggal tiga bulan yang lalu. Kematiannya masih menyisahkan misteri dan orang tua korban meyakini anaknya meninggal akibat dibunuh.
Rita Muztahida (45), ibu korban, kemudian mendatangi SPKT Polda Jawa Timur dan membuat Laporan Polisi Nomor LPB/275/III/2018/UM/JATIM.
“Saya melaporkan kasus anak saya laki-laki yang pertama. Diduga penganiayaan yang mengakibatkan dia meninggal dunia. Saya meragukan kematiannya yang tidak wajar,” tutur Rita Muztahida usai membuat laporan, Jumat (2/3/2018).
Ketidak wajaran kematian anaknya, menurut Rita, terindikasi dari kondisi motor yang dipakai saat kejadian. Kondisi motor masih utuh dan tidak menunjukkan ciri-ciri kecelakaan.
Luka menganga yang terdapat di kepala korban dikatakan Rita, juga diduga kuat bekas bacokan.
“Saksi penemu pertama juga mendukung keterangan ini, bahwa ada luka yang ada dikepala luka senjata tajam. Tidak ada luka lecet sedikit pun seperti habis kecelakaan,” tutur Ibu dua anak ini.
Bukti lain yang disampaikan kepada petugas SPKT adalah keterangan hasil pemeriksaan dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo, tempat Albar menjalani visum.
Dalam dokumen hasil visum, tidak disebutkan penyebab pasti kematian korban. Apakah akibat kecelakaan atau ada penyebab lain yang mengakibatkan korban kehilangan nyawa.
“Pada waktu dilakukan operasi yang pertama yang menangani dia (korban), itu menyatakan bahwa ini bukan jatuh dari sepeda, tapi luka itu luka bacok,” lanjut Rita.
Sebelum kejadian, ibu korban mengaku sering mendapat aduan korban bahwa dirinya merasa terancam saat pulang sekolah.
“Aku ma dicegat nang kono, aku dicegat nang kono, (aku bu dihadang disana) sering dipalak,” ujar Rita menirukan ucapan anaknya semasa hidup.
Korban dikatakan juga sempat meminta pertolongan saat kejadian kepada salah satu temannya melalui pesan singkat.
“Ko (panggilan korban) aku tulungono, lho posisimu di endi (aku minta tolong, lho posisimu dimana,red) kemudian hanya dibalas jawaban dengan kata wasallam,” kata warga Candi tersebut.
Rita bercerita sering mendapat firasat perihal kematian buah hatinya. Bahkan dalam mimpi juga diberi gambaran bahwa korban mengaku dibunuh empat orang.
“Habis sholat istikharah saya mimpi, anak saya datang bersama almarhum ibu saya. Dia bilang benar kalau saya dibunuh empat orang ini,” pungkasnya.
Albar mengalami kecelakaan pada tanggal 12 Desember tahun 2017 di jalan Dusun Kedinding Desa Ngampelsari Candi Sidoarjo.
Setelah mendapat informasi tersebut, keluarga bersama warga kemudian membawa korban ke RSUD Sidoarjo untuk dilakukan perawatan dan korban meninggal dunia beberapa jam kemudian.