JOMBANG, FaktualNews.co – Menyikapi maraknya kasus kekerasan seksual terhadap pelajar di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jombang menggelar audensi dengan PJS Bupati Jombang, Setiadjit, pada Kamis (15/3/2018).
Ketua HMI Cabang Jombang, Mundzir, mengatakan pada awal tahun 2018 kasus kekerasan seksual terhahap para pelajar di Kabupaten Jombang cukup banyak menyita perhatian. Diantaranya, di SMP Negeri 6 dan SMK Kelautan.
Di SMP Negeri 6 setidaknya ada 25 korban pelecehan seksual di sekolah oleh guru Bahasa Indonesia. Sedangkan di SMK kelautan dan perikanan setidaknya ada 6 korban.
“Kita mencatat ada dua kejadian besar masalah pelecehan seksual di sekolah selama awal 2018 ini. Pertama di SMP Negeri 6 oleh guru berinisial EA dan SMK Kelautan dan perikanan atas inisial pelaku IS. Padahal Jombang itu kota layak anak, makanya kita minta klarifikasi ke Pjs Bupati Jombang,” katanya, dihadapan PJS Bupati Jombang, Setiadjit, Kamis (15/3/2018).
Mundzir sangat menyayangkan kasus kekerasan seksual terjadi di lagi di Jombang. Apa lagi Jombang dikenal dengan kota santri. Selain itu, kasus-kasus yang lama juga masih banyak yang mangkrak seperti pemerkosaan atas siswi kelas 6 SD asal Wonosalam. Hingga kini diantara lima pelaku baru tiga yang dapat putusan sidang, satu lagi proses persidangan dan satu buronan.
Mundzir berharap ada gerakan masif sosialisasi anti kekerasan seksual kepada masyarakat. Sosialisasi ini untuk mengurangi pengetahuan dan jalur hukum yang harus ditempuh ketika ada kasus pelecehan seksual di sekitarnya. HMI Jombang, kata Mundzir siap bermitra dengan pemerintah agar Jombang bersih dari pelecehan seksual.
“Kasus Wonosalam pelakunya belum tertangkap semua, sudah ada lagi kasus pelecehan seksual kayak gini. Kita mencatat juga ada guru ngaji cabul, bapak hamili anak. Selain itu, juga ada pemukulan siswa di SMP Ngoro dulu, sekarang kasusnya tidak jelas,” tambahnya.
Sementara itu PJS Bupati Jombang Setiajit, mengatakan sangat setuju sekali dengan apa yang disampaikan oleh pengurus HMI dan berjanji akan mengajak HMI dalam menjaga Kabupaten Jombang dari bahaya kekerasan seksual.
“Ayo bareng-bareng menjaga Kabupaten Jombang agar kejadian kekerasan seksual pada anak terutama perempuan tidak terjadi lagi” ujarnya.
Setiadjit berjanji akan mengundang seluruh kepala sekolah Se-Kabupaten Jombang guna mensosialisasikan Jombang bersih dari kasus pelecehan seksual. Selanjutnya, Kepala Sekolah akan mengkampanyekan kepada seluruh murid dan guru.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas (Dinas Pendidikan) dalam menyikapi kasus ini. Dan harapan besar kami kejadian kemarin adalah yang terakhir di kota ini” tandasnya.