JOMBANG, FaktualNews.co – Satpol PP enggan berkomentar terkait sindiran Wakil direktur (Wadir) RSUD Jombang Adi Prasetyo tentang masih banyaknya pedagang kaki lima dan abang becak yang mangkal di sekitaran rumahsakit pelat merah milik Pemkab Jombang, Jawa Timur. Sehingga keberadaannya menjadi penyebab kemacetan.
“No coment atas statemen wakil direktur yang menyalahkan pihak lain maksudnya Satpol sama dishub terkait PKL dan Becak didepan rumah sakit,” kata Kabid Ketertiban Umum Dan Ketentraman Masyarakat Satpol Ali Arifin, dalam pesan singkat yang dikirimkan melalui aplikasi Whatsaap, Jumat (16/3/2018).
Bukan menjawab sindiran RSUD, Ali malah balik bertanya tentang fasilitas umum yang seharusnya disediakan RSUD sebanyak 30-40 persen. Hal ini sesuai peraturan daerah (Perda) Kabupaten Jombang.
“Tanyakan ke pihak RSUD, apakah banyaknya tambahan gedung di RSUD sudah memenuhi terkait fasum 30-40 % yang disediakan pihaknya. Khususnya fasilitas umum publik untuk PKL. Kok RSUD menyalahkan pihak lain siapa lagi yang disalahkan kalau bukan Satpol PP dan Dishub atas keberadaan becak dan PKL. Ini terdapat pada Perda nomor 10 tahun 2009 tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, terkenal dengan perda sapu jagat,” bebernya.
Selain itu, Ali menyebutkan Satpol PP dalam beberapa hari ini masih rutin menertibkan pedagang kaki lima di utara RSUD Jombang. Hal itu lakukannya karena banyak masyarakat yang merasa resah atas kemacetan yang disebabkan menumpuknya kendaraan roda dua dan empat sepanjang jalan.
“Pantauan patroli rutin pasca dibatalkan satu arah di Jalan Jayanegara, anggota Satpol PP pagi ini masih menemukan ada 3 pedagang pecel di sebelah jalan. Langsung di tertibkan untuk pindah kelokasi lain yang jauh. Karena itu sebagai salah satu sebab terjadinya kemacetan dan keruwetan jalan tersebut,” tambahnya.
Sebelumnya, Keruwetan yang ada di Jalan Jayanegara atau timur RSUD Jombang, dan jalan KH Wahid Hasyim, salah satunya diduga akibat padatnya kendaraan yang keluar dan masuk rumahsakit pelat merah itu.
Namun pihak RSUD Jombang enggan disebut menjadi biang kerok. Permasalahan (kemacetan red) itu salah satunya juga disebabkan banyaknya Pedagang Kaki Lima dan abang becak yang mangkal di sekitar rumahsakit di sepanjang jalur itu.
“Seharusnya sampean (kamu) juga konfirmasi ke instansi dan dinas terkait mengapa becak dan PKL masih berkeliaran di sekitar RSUD. Jangan hanya kita yang disalahkan terus. Ini perlu kerja lintas instansi,” kata Wakil Direktur RSUD Jombang, Adi Prasetyo, kepada FaktualNews.co, Jumat (16/3/2018).
Maka itu, Adi meminta pihak terkait seperti Satpol PP dan Dinas Perhubungan ikut menyelesaikan masalah yang ada disekitar RSUD Jombang. Masalah tersebut seperti masih bebasnya pedagang kali lima dan abang becak disekitar RSUD.