JOMBANG, FaktualNews.co – Polemik tak adanya analisa dampak lalulintas (Anadalalin) gedung baru RSUD Jombang, Jawa Timur, mendapat tanggapan dari Pjs Bupati setempat, Setiajit, Rabu (21/3/2018).
Setiajit meminta agar Direktur rumahsakit pelat merah itu Pudji Umbaran, untuk segera melakukan pembenahan. Termasuk menyusun Andalalin, yang ternyata menjadi penyebab keruwetan lalulintas di Jalan Jayanegara yang beberapa waktu lalu diberlakukan uji coba sistem satu arah (SSA).
Tak hanya itu, Setiajit juga meminta agar pihak RSUD Jombang, kembali melakukan penataan parkir di rumahsakit tersebut. Yakni dengan melakukan penambahan fasilitas. Terutama lahan parkir, mengingkat kondisi RSUD Jombang yang sudah dibilang cukup over load dalam tata ruang pengelolaan.
“Kita sudah minta sama Direktur Utama RSUD untuk dilakukan penambahan fasilitas parkir,” kata Pjs Bupati Jombang, Setiajit.
Setiajit menjelaskan, RSUD Jombang sudah melakukan perencanaan terkait renovasi dan penambahan fasilitas terutama lahan parkir yang selama ini menjadi kontroversi dikalangan pihak rumahsakit dan warga setempat. Sebab, tempat parkir yang disediakan pihak rumahsakit tak lagi mampu menampung kendaraan yang datang.
Kondisi itu, membuat pengunjung dan pegawai RSUD Jombang memarkir kendaraanya di sepanjang Jalan Jayanegara dan Jalan Wahid Hasyim. Sehingga menimbulkan kemacetan lalulintas pada jam-jam tertentu di dua jalan tersebut. Ditambah lagi pintu masuk dan keluar RSUD Jombang yang terletak pada satu jalur dan letaknya saling berdekatan.
“Kemarin Direktur Utama RSUD sudah mengkonfirmasi saya kalau sudah membeli lahan dibelakang RSUD Jombang selebar 600 meter persegi untuk dijadikan lahan parkir. Nanti rencananya akan ditingkat entah seperti apa bentuknya nanti,” imbuhnya.
Namun, hingga saat ini, upaya tersebut masih sebatas rencana. Setiajit berharap agar para pejabat di RSUD Jombang segera merealisasikan rancangan tersebut. Agar kondisi parkir yang overload itu tidak menjadi permasalahan secara menerus.
“Ini masih dalam proses dan semoga segera selesai agar tidak menjadi permasalahan secara menerus, dan semuanya tidak bertumpu pada satu jalan yakni Jalan KH Wahid Hasyim,” terangnya.
Ditanya terkait dengan rencana pemindahaan atau pembangunan RSUD Jombang 2 di lokasi lain dengan pertimbangan sudah semakin sempitnya lahan di lokasi lama, Setiajit tidak memungkiri hal itu. Apalagi, saat ini jumlah pengunjung RSUD Jombang juga semakin meningkat setiap tahunnya.
“Kalau masalah pemindahan itu termasuk rencana jangka panjang dan itu termasuk investasi yang besar. Selama ini RSUD masih cukup mumpuni, karena sekarang juga sudah ada fasilitas rawat inap di tiap Puskesmas,” tandasnya.(Elok Fauriah)