Wisata

Biar Gak Salah, Inilah Ringin Contong Ikon ‘Titik Nol’ Jombang Sebenarnya

JOMBANG, FaktualNews.coLandmark Kabupaten Jombang selalu diidentikan dengan Ringin Contong yang ada di Jalan KH Wahid Hasyim No 1. Ringin Contong ditetapkan sebagai acuan titik nol jarak antar wilayah di kabupaten Jombang maupun antar kota dengan pusat kota santri ini. Tapi tahukah Anda tentang sejarah ringin contong ini?

Menurut cerita yang berkembang di masyarakat, pada jaman dulu ada seorang tokoh bernama Kebo Kicak yang sangat sakti namun selalu durhaka kepada orang tuanya sehingga dikutuk menjadi manusia berkepala kebo atau kerbau.

Setelah mendapat kutukan tersebut Kebo Kicak menyadari kesalahannya kemudian berguru kepada seorang kiai. Setelah itu dia menjelma menjadi sosok yang semakin sakti tapi sangat patuh terhadap ajaran agama.

Beberapa waktu kemudian, masyarakat Jombang terkena serangan wabah penyakit yang tidak tidak bisa disembuhkan. Melihat kondisi tersebut, Kebo Kicak berusaha mencari tumbal agar wabah penyakit tersebut segera sirna.

Saat mencari tumbal, tokoh ini sempat beristirahat dan berteduh di bawah pohon yang sangat besar dan tinggi. Lokasi yang diyakini dipakai istirahat oleh Kebo Kicak inilah yang sekarang dinamakan ‘Ringin Contong’.

Ringin Contong sering juga dianggap sebagai simbol kerukunan dan kesejahteraan oleh masyarakat Jombang.

Ringin Contong juga dijadikan lambang semangat gotong royong dan saling tolong menolong.

Atas dasar inilah kawasan tersebut selalu terjaga dengan baik. Terlebih lagi menara air yang dibangun pada tahun 1929 oleh pemerintah Hindia Belanda ada di obyek wisata sejarah tersebut punya desain yang sangat unik, cocok dijadikan latar belakang pemotretan pada malam hari.

Sebagian besar warga Jombang menganggap menara air tersebut bagian tak terpisahkan dari Ringin Contong.

Terlepas dari cerita rakyat tersebut, pada tanggal 22 Februari 1910 bupati Jombang pertama, Raden Adipati Arya Soeroadiningrat V atau lebih akrab disebut Kanjeng Sepuh menanam dua pohon beringin.

Dua pohon beringin tersebut sebagai simbol pengayoman. Satu pohon beringin kunthing ditanam di depan pendapa, sedangkan satunya ditanam tepat di lokasi Ringin Contong sekarang.