Bola

Pemkab Acuh, Prestasi PSID Jombang Terus Terpuruk

JOMBANG, FaktualNews.co – PSID Jombang aktif dalam persepakbolaan nasional sejak tahun 1953. Berbicara prestasi, banyak yang tidak bisa menceritakan atau menunjukkan catatan prestasinya hingga saat ini.

Entah karena faktor apa, hingga sekarang hampir tak terlihat trophy yang berhasil dibawa pulang. Padahal, menurut beberapa catatan, pada Era 70 hingga 80’an Klub kebanggan kota santri ini pernah menjadi tim favorit dan disegani di Jawa Timur.

Menurut Basuki, mantan pengurus PSID Jombang, salah satu faktor terhambatnya perkembangan prestasi laskar Kebo Kicak adalah minimnya dana partisipasi untuk pembinaan dan biaya operasional tim.

Apalagi, sebagai klub plat merah, support dana dari pemerintah untuk PSID Jombang terlalu kecil. Selama ini, sebut dia, Pemkab Jombang terkesan acuh terhadap perkembangan sepakbola.

Selain minimnya dukungan Pemkab Jombang, minimnya dana yang masuk dari sektor swasta juga mempengaruhi prestasi PSID Jombang.

“Saya kira semua pencinta bola, semua orang Jombang juga sudah tahu dan faham kenapa PSID tidak pernah membawa pulang trophy (juara),” kata Basuki.

Dikatakan Basuki, dalam mengembangkan dan meningkatkan prestasi sepakbola memerlukan dana yang tidak sedikit. Baik itu dalam pembinaan pemain atau yang lainnya.

“Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi PSID, baik dari pemain ataupun anggaran dana. Karena dalam melakukan pembinaan pemain ini kan juga perlu dana, belum lagi biaya operasional yang lain,” kata pria berkacamata ini.

Sementara, menurut Suwandi, selaku pemerhati bola di kota santri, seretnya prestasi PSID Jombang dipengaruhi oleh ketersediaan dana dan komposisi pemain.

Dengan modal dana cekak dan komposisi pemain yang ‘pas-pasan’, menurutnya berat untuk mewujudkan target ‘mentas’ dari strata terendah liga Indonesia.

Suwandi mengungkapkan, jika kondisi PSID Jombang masih dibiarkan seperti ini, maka akan sulit untuk berkembang. Menurut dia, bukan hanya pemain yang harus lebih baik, tapi perhatian pemerintah daerah juga diperlukan.

“Yang jelas semua terkendala dana, tapi kalau Jombang satu (Bupati) mau full untuk turun tangan, Insyaallah PSID bisa berbicara banyak di persepakbolaan Nasional,” katanya.

Minimnya perhatian Pemkab Jombang terhadap PSID Jombang, tersirat dari pernyataan Ketua PSID Jombang, H. Juliono. Pria berkacamata ini terpilih menjadi ketua PSID Jombang pada Februari 2018 lalu.

Dikatakan, untuk mengarungi Liga 3 Jatim musim 2018, pihaknya mendapatkan kucuran dana hibah dari pemerintah daerah sebesar Rp22,5 juta.

“Itupun dananya belum kami terima,” kata Juliono, ditemui seusai pertandingan antara PSID Jombang melawan Persikoba Batu di Stadion Merdeka Jombang, akhir pekan lalu.