Bola

Soal PSID Jombang, Dispora: Tunjukkan Dulu Prestasinya

JOMBANG, FaktualNews.co – Terbatasnya anggaran yang dimiliki Pemkab Jombang, Jawa Timur, membuat asupan dana untuk pembinaan sepakbola yang dikucurkan, tidak terlalu banyak. Termasuk, bantuan untuk PSID Jombang.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Jombang, Agus Susilo Sugioto, tidak menampik minimnya dana bantuan pembinaan untuk klub amatir milik kota santri, PSID Jombang.

Dikatakan, saat ini pemerintah daerah masih terkendala dengan keterbatasan dana (APBD). Belum lagi, adanya hajatan Pilkada Jombang juga turut menyedot anggaran daerah sehingga Pemkab harus memangkas anggaran pada pos-pos lain.

Namun, saat ditanya apakah kedepannya akan ada bantuan khusus untuk PSID Jombang dari APBD, Agus Sugioto menyatakan belum bnisa memastikan.

“Untuk masalah APBD khusus ke PSID, saat ini Pemerintah belum bisa memberikan. Karena memang, saat ini kita masih terkendala dana. Mungkin tahun berikutnya, saat sudah longgar tidak ada Pilkada atau (kegiatan) lainnya,” beber Agus, Rabu (11/4/2018).

Terkait bantuan dana untuk PSID Jombang, Agus mengatakan akan mengusulkan. Namun, kewenangan sepenuhnya ada di tangan Bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

“Kalau masalah nanti akan ada atau tidaknya APBD khusus (PSID Jombang), saya masih belum bisa memastikan. Itu wewenangnya DPRD dan Kabupaten (Bupati). Kalau kami kan istilahnya hanya pelaksana,” paparnya.

Namun, tambah Agus, pengusulan anggaran khusus untuk PSID Jombang, perlu didukung dengan baiknya sistem manajeman dan prestasi. Tanpa itu, usulan ataupun persetujuan bakal sulit dipenuhi.

“Ya, nanti akan kita coba usulkan mengenai hal tersebut. Tapi tunjukkan dulu prestasinya, kalau nanti prestasinya melejit pasti banyak yang bantu. Kalau Vakum seperti dulu, siapa yang mau bantu,” ujar Agus.

Terkait kritik atas acuhnya Pemkab Jombang terhadap nasib PSID Jombang, Agus membantahnya. Selama ini, jelasnya, pemerintah terus mendorong agar klub kebanggaan kota santri tersebut meraih prestasi membanggakan.

“Selama ini kita itu tidak menutup mata. Tapi kita lebih berperan seperti backing, jadi kita memberikan dorongan dari belakang. Saat launching dulu, itukan bukti kepedulian kita,” katanya.

Disampaikan sebelumnya, minimnya dana hibah dari Pemerintah Kabupaten Jombang, bersanding dengan sistem manajemen ‘asal-asalan’ di masa lalu, diyakini menjadi faktor penting terpuruknya prestasi PSID Jombang di persepakbolaan Nasional.

Dari sisi anggaran, subsidi untuk PSID Jombang yang berasal dari Pemkab Jombang, sebesar Rp22,5 juta. Pada tahun 2017 lalu, jumlah dana tersebut tidak sebanding dengan besarnya biaya operasional tim dan pembinaan yang harus dikeluarkan pengurus dan manajemen.

Ketua PSID Jombang, H. Juliono, saat dikonfirmasi sebelumnya mengungkapkan, untuk mengarungi Liga 3 Jatim musim 2018, pihaknya mendapatkan kucuran dana hibah dari pemerintah daerah sebesar Rp22,5 juta.

Untuk mengarungi kompetisi liga 3 Jatim, jumlah dana tersebut, teramat jauh dari kata ideal. “Biaya untuk satu kali pertandingan, sekitar Rp15 juta. Kalau kita tuan rumah, ada pemasukan sekitar Rp8 juta,” bebernya.