LAMONGAN, FaktualNews.co – Di Kabupaten Lamongan terdapat sebanyak 130.006 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang telah menyerap sebanyak 327.422 tenaga kerja. Ini adalah data tahun 2016 berdasar Sensus Ekonomi yang dilaksanankan Badan Pusat Statistik (BPS).
Bahkan beberapa telah melakukan ekspor produk. Seperti UD Lembah Hijau Kecamatan Kedungpring yang telah mengekspor aneka cemilan ke Chicago, Malaysia dan Brunei Darussalam
Unit usaha ini juga sudah dipercaya dan telah mengisi produk pada tenant-tenant besar di Indonesia, seperti Giant dan Alfamart.
Untuk melindungi produk UMKM, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Lamongan memfasilitasi Perijinan Industri Rumah Tangga (P-IRT), sertifikasi halal dan merek atau hak paten. Sampai dengan saat ini terdapat 75 UMKM yang telah memiliki Perijinan Industri Rumah Tangga (P-IRT), 15 sertifikasi halal dan 15 telah dipatenkan mereknya.
Tak hanya itu Dinas Koperasi dan Usaha Mikro juga memberikan sejumlah pelatihan. Pada tahun 2018 ini, seperti disebutkan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Anang Taufik, pelatihan difokuskan pada UMKM yang bergerak di bidang fashion, khususnya batik.
Kemudian fasilitasi berupa peningkatan jaringan kerjasama dalam rangka pemasaran dengan koperasi besar serta pelatihan packaging.
Terkait akses pemasaran, tahun 2018 ini juga akan dilaunching Rumah Kreatif Lamongan (RKL). Ini diharapkan menjadi wadah Pemkab Lamongan dalam memberikan pembinaan bagi UMKM untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas mereka.
Di RKL ini pula, akan disediakan jasa desain kemasan (packaging) serta logo produk. UMKM juga bisa memasukkan produknya untuk dipasarkan secara daring melalui website Lamongan Mart.
Pada tahun ini juga terdapat program penumbuhan wirausaha untuk 3 ribu orang di 100 desa dengan memberikan bantuan 300 unit alat untuk olahan makanan, minuman dan kerajinan. (*)