FaktualNews.co

BPN Bangkalan Akan Tempati Lahan Bekas Milik Fuad Amin

Peristiwa     Dibaca : 1200 kali Penulis:
BPN Bangkalan Akan Tempati Lahan Bekas Milik Fuad Amin
FaktualNews.co/Mokhamad Dofir/
Menteri ATR/BPN Sofyan Dajalil.

SURABAYA, FaktualNews.co – Kantor Pertanahan Kabupaten Bangkalan Jawa Timur yang baru, nanti akan berada di desa Mlajah. Dibangun diatas lahan bekas milik mantan Bupati Fuad Amin yang saat ini tengah menjalani masa tahanan karena tersandung kasus korupsi.

Lahan seluas 18 ribu meter persegi tersebut merupakan barang rampasan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sudah diserah terimakan Penetapan Status Penggunaan (PSP) nya dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kepada Badan Pertanahan Nasional atau Kementerian Agraria dan Tata Ruang (BPN/ATR) pada hari ini, Jumat (13/4/2018).

“(Lahan) ini kan aset negara, KPK mengeksekusi keputusan pengadilan, itu jatuh menjadi aset negara. Masuk ke pengelolahan Kementerian Keuangan, kemudian kita minta ke KPK dan Kementerian Keuangan dan disetujui menjadi aset BPN,” terang Menteri BPN/ATR Sofyan Djalil usai mengikuti acara serah terima barang rampasan tersebut di Kantor Wilayah BPN Jawa Timur.

Sofyan mengaku, kantor BPN/ATR Bangkalan saat ini kecil dan tidak memadai sehingga diperlukan kantor baru yang lebih luas. Karena di wilayah tersebut terdapat aset negara berupa lahan, Sofyan akhirnya meminta kepada KPK dan Kemenkeu atas lahan tersebut.

Setelah itu, masih kata Sofyan. Lembaganya tengah berusaha mencari dana untuk membangun kantor BPN/ATR Bangkalan sesuai yang direncanakan, namun ia menegaskan pembangunan tidak bisa dilakukan tahun ini.

Dengan kantor baru nanti, pemerintah berharap pelayanan serta target sertifikasi lahan yang ada di Bangkalan tercapai. Sedangkan untuk skala nasional kata dia, Kementeriannya telah berhasil mensertifikasi sekitar 5,4 juta sertifikat dari target 7 juta sertifikat ditahun 2018.

“Karena tidak semua lahan itu bisa disertifikatkan, karena ada yang sedang sengketa, orang tidak ada ditempat, dan lain sebagainya,” ucapnya.

Ia optimis target itu akan tercapai meski dilapangan ditemui berbagai kendala sehingga menghambat proses sertifikasi lahan, “Tetapi bulan ini masih sedikit karena kendala sosialisasi, pengukuran. Nanti bulan Mei akan keluar sertifikat awal kemudian Juni Juli Insya Allah akan 7 juta,” tutupnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul
Tags