JOMBANG, FaktualNews.co – Beredarnya soal ujian sekolah tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (PJOK) yang memuat narasi mengandung unsur pornografi atau mengarah ke seks bebas, membuat geger warganet.
Kontroversi soal ujian sekolah PJOK itu pertama kali diunggah akun media sosial Facebook bernama Sitti Musdalifah, di group facebook ‘Forum Guru Indonesia’.
Dia mempertanyakan soal ujian sekolah (US) PJOK tingkat SMP tanggal 19 April 2018 tersebut. Karena soal tersebut dianggap tak layak ada dalam dunia pendidikan. Berikut soal di dalam US PJOK tersebut:
Berdasarkan hasil penelitian, tempat yang paling banyak digunakan untuk melakukan seks bebas adalah di….
Soal ujian sekolah PJOK SMP bebau seks beredar di medsos. (Facebook)
Sontak, warganet langsung melancarkan kecaman, karena mereka menilai pertanyaan ini secara tidak langsung mengajarkan kepada siswa bahwa tempat-tempat tersebut bisa digunakan untuk seks bebas.
“Tim pembuat soal tdk punya etika.dan moral… sacra tdk langsung mngajrkan kpd peserta didik… telusuri,” kata akun Suryana Ahmad.
“Aneh, kok soal seperti itu bisa lolos cetak ?? Padahal kan ada korektor atau koordinator,” kata akun Awaludin Adithya.
Namun hingga berita ini ditulis belum diketahui kebenarannya terkait pertanyaan yang berbau seks tersebut dan di wilayah mana soal itu beredar.
Soal berbau seks ada sejak dulu
Sementara itu, menurut pengakuan salah seorang guru SMP Negeri di Kecamatan Diwek berinisial EK, bahwa soal ujian sekolah berbau seks sudah sering terjadi sejak dulu.
Meski warganet mengecam soal ujian sekolah PJOK yang berbau seks bebas. Namun, pandangan berbeda dilontarkan EK. Menurutnya soal ujian berbau seks bebas itu sebagai bentuk pengenalan dini dan pencegahan bahaya seks bebas yang saat ini marak terjadi dimana-mana.
“Kalau soal ujian yang beredar di internet tersebut, saya belum bisa memastikan ada apa tidak karena soal itu yang buat MGMP. Tapi jika materi seks bebas memang sudah ada sejak dulu, dari kurikulum KTSP sampai K13 ini,” tuturnya kepada FaktualNews.co, Jumat (20/4/2018).
“Terus sebenarnya dalam soal ujian ini permasalahannya ada dimana, di seks bebas apa di kata ‘tempatnya’ Karena memang materi ini sudah ada sejak lama di PJOK,” kata guru PJOK ini.
Bahkan ia menjelaskan jika materi ini akan, diajarkan untuk siswa SMP kelas 8 dan 9 bahkan akan berlanjut hingga Sekolah menengah atas (SMA). Karena lanjut EK, materi seks bebas ditunjukkan untuk remaja agar memahami dampak bahaya seks bebas.
Bahkan dijelaskannya, ada dua faktor mengapa pendidikan seks bebas sangat penting bagi remaja.
Faktor pertama ialah dimana anak-anak yang mulai tumbuh menjadi remaja, mereka pasti belum memahami yang dimaksud seks education. Sebab banyak orang tua, yang masih menganggap bahwa berbicara mengenai seks adalah hal yang tabu sehingga dari ketidak fahaman tersebut para remaja merasa tidak bertanggung jawab dengan seks atau kesehatan anatomi reproduksinya.
“Materi ini juga sebagai halauan bagi anak-anak agar tidak sampai melakukan itu dan ada dua faktor yang menjadi alasan mengapa seks bebas ini, harus dikenalkan ke remaja salah satunya. Satu dari sepuluh orang tua, yang masih menganggap bahwa berbicara mengenai seks adalah hal yang tabu maka dari ketidak fahamanan ini mengakibatkan banyak remaja tidak bertanggung jawab dengan seks, jadi sex education itu penting,” pungkas EK.