FaktualNews.co

Taat Pajak, Molindo Raih Penghargaan Wajib Pajak Dengan Kontribusi Terbaik 2017

Ekonomi     Dibaca : 1286 kali Penulis:
Taat Pajak, Molindo Raih Penghargaan Wajib Pajak Dengan Kontribusi Terbaik 2017
FaktualNews.co/Mokhamad Dofir/
Direktur Utama PT Molindo Raya Industrial, Arief Goenadibrata saat menerima penghargaan.
SURABAYA, FaktualNews.co – Pemerintah dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo terus menggenjot pendapatan negara dari sektor pajak. Tahun ini, negara mentargetkan 1.609,7 triliun rupiah sesuai Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN).
Untuk mencapainya, Kementerian Keuangan melalui Dirjen Pajak KPP Madya Sidoarjo memberi penghargaan bagi sejumlah perusahaan taat pajak dan terbaik seluruh Indonesia. Ada sekitar 100 perusahaan yang menerima penghargaan itu, salah satunya, PT Molindo Raya Industrial.
Penghargaan diberikan dalam acara malam Penghargaan Palamarta yang diselenggarakan di Ballroom Shangrila Hotel Surabaya hari Rabu (18/4/2018) lalu. Molindo mendapat penghargaan dengan kategori sebagai Wajib Pajak Dengan Kontribusi Terbaik 2017 yang diberikan secara langsung oleh Kepala KPP Madya Sidoarjo, Teguh Iman Wirotomo kepada Direktur Utama PT Molindo Raya Industrial, Arief Goenadibrata.
“Kami dari Molindo Group sangat bersyukur bisa menerima penghargaan sebagai wajib pajak dengan kontribusi terbaik di tahun 2017,” ucap Arief, Minggu (22/4/2018).
Perusahaan produsen ethanol terbesar di Indonesia sejak 1965 ini berkomitmen untuk tetap memberikan kontribusi terbaik bagi pembangunan bangsa secara finansial, yaitu melalui pajak.
“Bukan hanya di sisi fiansial tetapi juga di sisi lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakat terus kita tingkatkan,” katanya.
Dijelaskan Arief, kepedulian lingkungan yang dimaksud adalah perusahaan berhasil merubah limbah industri menjadi energi listrik sesuai dengan arah kebijakan perusahaan menciptakan industri ramah lingkungan.
Misi Molindo Group, kata dia, yakni memproduksi dan menyediakan produk ethanol yang bermutu tinggi dengan cara beroperasi secara terintegrasi. Adapun bahan baku pembuatan ethanol, yakni dari tetes tebu atau molases. Molases atau limbah dari sisa produksi ethanol tersebut bakal diolah lagi sebagai bahan dasar untuk produksi energi listrik dengan sistem cogeneration.
“Kami ingin perusahaan dapat meningkatkan daya saing yang tinggi di antara produsen ethanol di Asia Pasifik. Dari aspek produksi, kami juga tak hanya menghasilkan limbah tapi juga memberikan solusi yang ramah lingkungan,” tutupnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin