JOMBANG, FaktualNews.co – Isu dugaan praktik jual beli tenaga kesehatan di Rumah Sakit milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang, Jawa Timur, menyeruak kepermukaan.
Ini seperti yang diungkapkan, sebut saja Eka perempuan asal Kecamatan Kesamben, Jombang kepada FaktualNews.co, Kamis (3/5/2018).
Lulusan sekolah keperawatan ini menuturkan, tahun lalu ditawari menjadi tenaga perawat di rumah sakit plat merah tersebut, dengan menyetorkan puluhan juta rupiah.
“Dulu ditawari jadi pegawai di RSUD, bayar sekitar Rp 40 juta kalau ndak salah. Tapi ditunggu-tunggu ndak ada kabarnya,” ungkapnya.
Eka tidak mau menyebut secara rinci oknum yang menawarkannya masuk menjadi tenaga perawat honorer di rumah sakit itu. “Pokok katanya dia punya koneksi dengan orang dalam,” katanya.
Bahkan diungkapkannya, sebelum Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko tersandung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu. Salah seorang temannya sedesanya diminta menyetorkan uang Rp 50 juta untuk memuluskan langkah menjadi perawat di RSUD setempat.
“Kemarin sebelum Pak Nyono ditangkap KPK. Teman sedesa saya diminta bayar Rp 50 juta. Tapi untung belum dibayar, terus ada kasus penangkapan itu. Oknumnya ngaku ada koneksi, entah itu hanya akal-akalan dia atau apa saya tidak tahu,” tukasnya.
Hingga berita ini ditulis FaktualNews.co masih melakukan upaya konfirmasi ke pihak RSUD Jombang. Anita, Humas RSUD Jombang dihubungi via aplikasi pesan instan yang dikirim, Rabu (2/5/2018) masih belum merespon.