Bom Surabaya, JIAD Jatim : Lawan Teroris Murahan
JOMBANG, FaktualNews.co – Aksi bom bunuh diri yang terjadi di tiga gereja di Surabaya mendapat reaksi keras dari seluruh kalangan masyarakat. Mereka pun mengutuk aksi biadab yang membuat 9 orang tewas dan puluhan terluka pada Minggu (13/5/2018) pagi itu.
Jaringan Islam Anti Diskriminasi (JIAD) Jatim Aan Ashori menyatakan mengecam keras tindakan pengeboman secara serentak yang dilakukan di tiga gereja, yakni Paroki Santa Maria Tak Bercela Ngagel, GKI Diponegoro, dan GPPS Arjuno. Ia mengatakan Gereja-gereja tersebut selama ini merupakan sekutu JIAD dalam melakukan kerja-kerja lintas iman.
“Siapapun pelakunya, ia dan kelompok yang tengah mendemonstrasikan kebodohannya untuk menguji soliditas dan kerukunan di Jawa Timur, khususnya Surabaya, Kami pastikan upaya tersebut gagal karena kami lebih kuat dari mereka. Lawan teroris murahan,” tulis Aan dalam rilisnya yang dikirim ke redaksi FaktualNews.co.
Aan menilai, aksi pengeboman ini sulit dilepaskan dari peristiwa amuk napi terorisme di Mako Brimob beberapa hari lalu. Perlawanan tersebut secara tidak langsung bisa menstimulasi keberanian jaringan mereka yang cukup banyak di Indonesia.
“Sebagai catatan saja, terdapat sel tidur ISIS di 16 lokasi di Jawa Timur. Awal April 2017 lalu Densus 88 juga terlibat kontak senjata dengan teroris di Tuban. Mereka diduga kuat masih berkaitan dengan pelaku di Mako Brimob,” terangnya.
Untuk itu, JIAD Jatim pun menyatakan sikap yakni mengutuk aksi brutal yang dilakukan jaringan teroris atas pengeboman tiga gereja di Surabaya itu. Jian pun menyatakan berduka cita atas para korban pengeboman tersebut.
“Mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berani melawan aksi teror tersebut. Ketakutan hanya akan menyenangkan para teroris. Kami mendukung langkah kepolisian menggulung siapa saja di balik aksi pengeboman tersebut, sesuai hukum yang berlaku,” tandasnya.