FaktualNews.co

Ruang Gerak Sempit, JAD Krisis Generasi Penerus ‘Perjuangan’

Peristiwa     Dibaca : 1144 kali Penulis:
Ruang Gerak Sempit, JAD Krisis Generasi Penerus ‘Perjuangan’
FaktualNews.co/Istimewa/
AKBP Rony Faisal FS, selamatkan bocah perempuan dari ledakan bom Polrestabes Surabaya

FaktualNews.co – Pasca rentetan aksi teror ledakan di Jawa Timur dan Riau, sel-sel tidur jaringan teroris dianggap mulai bangkit. Namun, anggapan tersebut salah.

Karena menurut seorang perekrut dari kelompok Jemaah Anshorut Daulah (JAD), Abu Mukafi, menyatakan saat ini kelompoknya sedang krisis generasi penerus untuk melanjutkan ‘perjuangan’ melawan apa yang mereka sebut ‘kezaliman para thogut’.

“Kami kesulitan mencari tempat-tempat kajian. Karena statement-statement dari pemerintah untuk mengawasi tempat-tempat ibadah, orang-orang yang patut dicurigai yang menjadikan sekarang ini agak sulit mencari kader-kader baru,” kata seorang perekrut kelompok JAD, Abu Mukafi, seperti dikutip dari CNNIndonesia, Kamis (17/5).

Dalam setiap perekrutan, kata Mukafi, para kader baru biasanya akan diajak mengucap sumpah setia (baiat) kepada pimpinan ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi.

Setelah itu, mereka diperintahkan harus tunduk dan mentaati semua perintah dari pemimpin mereka di Timur Tengah. Meski saat ini ruang gerak mereka semakin sempit, Mukafi tetap yakin regenerasi tetap berjalan.

“Tidak ada kata mustahil dalam mencari pengikut. Ini janji Allah, kepada para mujahidin. Kita dalam keadaan sulit pun akan mendapat teman-teman yang menolong,” ujar Mukafi.

Ajak anak dan istri jadi ‘pengantin’ bom

Mukafi menyatakan pola serangan kelompok JAD saat ini sudah berubah. Mereka tidak lagi hanya bertumpu kepada kaum lelaki, tetapi turut melibatkan perempuan dan anggota keluarga.

Menurut Mukafi, hal itu terjadi sebagai reaksi atas penanganan terorisme dilakukan di Indonesia. Penyebabnya adalah ketika lelaki yang sudah menikah memilih melakukan serangan bunuh diri, maka istrinya yang dijerat oleh aparat. Kemudian nasib anak-anaknya juga terkatung-katung karena ibu mereka dipenjara.

“Ini kesimpulan saya pribadi, mereka berinisiatif daripada istri menjadi korban, sekalian saja untuk amaliyah. Sekalian dengan anak-anak,” ujar Mukafi.

Sebagai pengikut Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Mukafi menyatakan JAD selama ini belum berniat menarik perhatian pimpinan pusat ISIS dengan melakukan serangan teror. Menurut dia, hal itu hanya sebatas memenuhi janji sebagai pengikut.

 

Berita diatas telah terbit dan dikutip dari CNNIndonesia dengan judul: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180518100226-20-299165/cerita-perekrut-jad-soal-krisis-regenerasi-simpatisan-isis

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul