Satu Butir Telur Setiap Hari, Turunkan Risiko Stroke
FaktualNews.co – Mengkonsumsi satu butir telur per hari, dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan risiko yang lebih rendah mengalami stroke dibandingkan mereka yang tidak makan telur.
Ini berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Heart, para peneliti dari China.
Penelitian ini melibatkan hampir setengah juta orang di China yang mengisi kuesioner tentang kebiasaan makan telur mereka. Peneliti mengamati mereka selama sembilan tahun untuk mengetahui kesehatan jantung.
Hasilnya, orang-orang yang makan telur setiap hari memiliki risiko 11 persen lebih rendah terhadap penyakit jantung, dan 18 persen lebih rendah risiko kematian akibat penyakit jantung selama masa studi dibandingkan dengan orang yang tidak makan telur.
Manfaatnya tampaknya paling kuat untuk stroke, mereka yang mengonsumsi telur setiap hari memiliki risiko 26 persen lebih rendah terkena stroke yang berhubungan dengan pendarahan dan risiko 10 persen lebih rendah dari stroke berbasis gumpalan.
Temuan ini, menggeser pemikiran tentang manfaat kesehatan telur, dan kolesterol dan lemak dalam diet secara umum.
Studi terbaru menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan tinggi kolesterol tidak selalu mengarah ke kadar kolesterol yang tidak sehat yang membahayakan jantung.
Telur mungkin memiliki kolesterol total yang tinggi, sebagian besar karena HDL yang tinggi atau kolesterol baik. HDL dapat memerangi proses aterosklerosis – penumpukan lemak di dinding pembuluh darah – dan karena itu menurunkan risiko penyakit jantung.
Telur juga merupakan sumber protein yang baik, mengenyangkan dan mengurangi risiko obesitas, faktor risiko lain untuk masalah jantung.
Selain itu, makanan ini mengandung nutrisi penting yang dapat mengurangi risiko peradangan, proses berbahaya lain yang dapat membahayakan jantung.
Peneliti menegaskan, studi ini tidak membuktikan bahwa makan telur dapat melindungi terhadap penyakit jantung atau stroke, tetapi sejumlah besar orang yang terlibat membuat kasus yang kuat bahwa telur tidak bisa dipandang remeh.
Komponen sel-sel jantung yang sehat mungkin lebih penting daripada soal kolesterol yang telah menarik banyak perhatian di masa lalu. Demikian seperti dilansir Antara dari Times.