FaktualNews.co

Ratusan Umat Budha di Mojokerto Rayakan Hari Tri Suci Waisak 2562 BE

Peristiwa     Dibaca : 1079 kali Penulis:
Ratusan Umat Budha di Mojokerto Rayakan Hari Tri Suci Waisak 2562 BE
FaktualNews.co/Khilmi S Jane/
Umat Budha saat beribadah di Mahavihara Majapahit.

 

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Sekitar 600 umat Budha memadati Mahavihara Majapahit di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Mereka menyambut datangnya Purnama Siddhi sebagai puncak suci ajaran Sidharta Gautama.

Dalam perayaan hari Tri Suci Waisak 2562 BE/2018 diikuti ratusan umat Budha di Mojokerto yang bermeditasi dengan khusyuk. Sebelum puncak meditasi, ratusan umat terlebih dulu menjalani ritual pradaksina.

Ritual ini, dilakukan dengan cara mengelilingi komplek mahavihara dan patung budha tidur yang terbangun di beagian bagian belakang wihara. Rutenya searah jarum jam dari kanan diwajibkan kepada umat budha.

Acara kemudian dilanjutkan dengan mandi rupang Bodhisatta hingga puja bhakti menyambut detik detik waisak. Sebelum itu, para banthe dan umat membawa persembahan ke Dharma sala atau tempat ritual untuk mempersiapkan mandi rupang Sidharta.

Ritual pamungkas, adalah meditasi yang berlangsung tepat pukul 21.19 lebih 13 detik. Saat meditasi berlangsung, seluruh umat diminta merenungkan perilaku dan tindak tanduk mereka selama hidup.

“Padaksina artinya penghormatan obyeknya ada di kanan. Mengikuti rute jalan mengelilingi patung budha tidur,” ungkap Sariyono, Upasaka Pandita Dharmapala Mahavihara Majapahit, Selasa (29/5/2018) malam.

Dijelaskannya, tidak ada yang berlebihan dari perayaan waisak tahun ini. Semuanya berjalan seperti tahun sebelum-sebelumnya. Bahkan, Tema yang dipilih untuk Dhammadesana atau pesan waisak tak cukup berbeda dari waisak tahun 2017 lalu. Yakni Harmoni Dalam Kebhinnekaan Untuk Bangsa yang akan disampaikan oleh Bikhu Sangha.

Dalam perayaan Waisak kemarin, umat Budha juga tak lupa untuk saling berbagi antar umat agama lain. Penghormatan dan keharmonisan bersama umat dan warga sekitar menjadi momentum apik dalam menangkal segal bentuk tindakan memecah belah bangsa.

Keharmonisan ini yang sudah tertera dalam Tema waisak tahun ini. “Karena puncak Waisak tahun ini jatuhnya saat malam hari, jadi umat berkumpul sejak sore. Nah, saat itu bisa dimanfaatkan untuk buka puasa bersama dengan warga dan pengunjung sekitar yang menjalankan ibadah puasa,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin
Tags