Desak Rombak Unsur Pimpinan dan Sekwan, Buntut Rekrutmen Tenaga Honorer ‘Siluman’ DPRD Jombang
JOMBANG FaktualNews.co – Kritik pedas kembali menerpa wajah DPRD Jombang. Kali ini dilontarkan Ketua Lingkar Indonesia untuk Keadilan (LInK) Jawa Timur, Aan Anshori. Menyusul rekrutmen honorer ‘siluman’ tenaga kontrak keamanan dan sopir oleh Sekretariat DPRD di bawah naungan Pinto Windarto itu.
“Saya menilai munculnya ‘bau busuk’ dalam rekrutmen tenaga keamanan itu sebagai bentuk bobroknya institusi DPRD Jombang. Ini semakin menunjukan jika instusi tersebut tidak dikelola dengan cukup bersih,” kata Aan kepada FaktualNews.co Kamis (31/5/2018).
Rekrutmen tenaga keamanan dan sopir yang dilakukan secara diam-diam oleh Sekretariat DPRD Jombang, menunjukkan jika kebijakan di instansi tersebut tidak dikelola secara transparan dan akuntabel. Hal ini menandakan jika DPRD Jombang gagal dalam membersihkan rumahnya.
“Menurutku rumor itu mengkonfirmasi bau busuk bobroknya institusi DPRD. Aku sendiri percaya institusi tidak cukup bersih ya, dikelola dengan sistem yang tidak transparan dan akuntabel,” imbuhnya.
Belum lama ini, lanjut Aan, publik Kota Santri juga dikejutkan dengan pengakuan mantan Plt Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Inna Silestyowati. Terkait dengan kucuran anggaran dugaa suap yang menjadi bancakan para wakil rakyat di Komisi D DPRD Jombang. Bahkan kabar tersebut juga dibenarkan oleh ketua DPRD Jombang Joko Triono.
“Selain akal-akal dalam kunker, dulu sempat terkuak serap aspirasi fiktif. Lalu belakangan kabarnya bagi-bagi duit dari Inna ke komisi D saat komosioning. Jumlahnya Rp 200 ribuan tiap orang. Kemudian ditambah adanya dugaan praktik kotor rekrutmen keamanan dan sopir, ini benar-benar memalukan,” terang Aan.
Aan mendesak agar DPRD Jombang bisa segera berbenah. Yakni dengan merombak ulang struktur kepemimpinan dewan serta alat kelengkapannya. Lantaran, para wakil rakyat yang kini menjabat dinilai tak mampu mengembalikan marwah baik gedung parlemen.
“Menurutku, pimpinan DPRD gagal membersihkan rumahnya dari praktek kotor selama ini. Wakil-wakil rakyat seperti ini tidak lagi punya malu, sehingga nggak perlu dipilih kembali. Aku juga mendesak agar Sekwan (Sekretaris Dewan) dirombak, diisi oleh individu yang punya integritas,” tandasnya.
Sementara itu, Sekretaris DPRD Jombang, Pinto Windarto memilih irit bicara saat dikonfirmasi. Ia pun terkesan ogah memberikan keterangan perihal bagaiman sistem rekrutmen tenaga keamanan dan sopir yang disinyalir ada kongkalikong dengan pimpinan DPRD Jombang itu.
“Wah, jangan tanya itu nanti nama saya muncul terus,” kata Pinto Windarto saat di konfirmasi melalui sambungan seluler. Setelah menolak saat coba ditemui redaksi FaktualNews.co di kantornya. Ia berdalih tengah dalam pemeriksaan Inspektorat Jombang.
“Saya lagi ada pemeriksaan dari inspektorat ini, sampai jam 3 sore” tambahnya singkat.
Padahal sebelumnya Pinto cukup terbuka dengan awak media. Ia pun mengakui jika Sekwan Jombang telah melakukan perekrutan terhadap sembilan tenaga honorer di bagian keamanan, dan Sopir. Dengan alasan banyak tenaga keamanan dari Satpol PP yang pensiun. Bahkan dalam waktu dekat, pihaknya akan kembali merekrut dua orang untuk bagian resepsionis.