SURABAYA, FaktualNews.co – Nilai ekspor Migas Jawa Timur pada bulan Mei 2018 ini tercatat naik 11,12 persen mencapai 1.820 miliar US dollar. Sedangkan nilai impor juga naik sebesar 15.41 persen mencapai 2.42 miliar US dollar bila dibandingkan bulan April 2018.
“Bulan Mei ada kecenderungan ekspor kita meningkat, lebih besar dibandingkan April, baik tahun 2017 dan 2018,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Teguh Pramono, Senin (25/6/2018).
Kenaikan ekspor Jawa Timur meliputi kenaikan komoditas migas naik sebesar 11.12 persen yaitu 1.82 miliar US dollar. Kemudian komoditas non migas naik sebesar 6.79 persen mencapai 1.68 miliar US dollar.
Komoditas yang memiliki kenaikan terbesar antara bulan April-Mei 2018, ada pada tembakau yang mencapai 64 juta US dollar dari 37 juta US dollar atau naik 69.92 persen. Meskipun komoditas perhiasan permata, masih sebagai kontributor terbesar ekspor non migas di Jawa Timur yang mencapai 202 juta US dollar.
“Pada bulan Mei ada 10 komoditas utama untuk ekspor non migas, dari 10 non migas ini ada tiga yang mengalami penurunan yakni perhiasan permata, lemak hewan dan nabati serta bahan kimia organik,” lanjutnya.
Ekspor terbesar Jawa Timur dengan negara tujuan Jepang mencapai 1.410 Juta Us Dollar kemudian Amerika Serikat 1.062 juta Us dollar, Tiongkok 778.02 juta Us Dollar. Ketiga negara tersebut menguasai hampir 40,50 persen pangsa pasar ekspor Jawa Timur selain 10 negara Asean yang menjadi tujuan utama ekspor non migas yang lain.
“Malaysia menjadi negara utama dengan peranan sebesar 7,36 persen dari total ekspor non migas Jawa Timur,” tandasnya.
Sementara sektor utama ekspor Jawa Timur untuk migas dengan nilai tertinggi pada bulan Mei 2018 adalah minyak petroleum mentah yang mencapai 119 juta US dollar, komoditas ini paling banyak di ekspor ke negara Thailand dengan nilai 84 Juta US dollar.
Nilai impor terpantau naik 15.41 persen bulan ini dibanding April 2018, total mencapai 2.417 juta US dollar dengan komposisi 13,29 persen impor Migas dan sisanya impor komoditas non Migas.
“Golongan mesin-mesin pesawat mekanik merupakan komoditi utama impor Jawa Timur dan berhasil membukukan nilai transaksi 223 juta US dollar,” kata Teguh.
Negara importir paling besar komoditas yang berasal dari Tiongkok sebesar 62 juta US dollar. Sedangkan negara Asean, sebagai importir terbesar ke Jawa Timur terbesar oleh Singapura dan Thailand dengan kontribusi 6.91 persen.