Sampah Warga Surabaya di TPA Benowo Dirubah Jadi Energi Listrik
SURABAYA, FaktualNews.co – Sampah warga kota Surabaya yang diangkut dan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo, setiap harinya mencapai 1500 hingga 1700 ton sampah.
Ribuan ton sampah tersebut dibuang ke area lahan terbuka seluas 25 hektar dari 37.4 hektar lahan yang pengelolahannya diserahkan kepada PT Sumber Organik oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
“Kita punya 37 poin 4 hektar lahan, dan untuk landfill nya, yakni untuk sampahnya itu sekitar 24 hingga 25 hektar, sisanya ini Fasum (Fasilitas Umum),” ujar Budi GA Manager PT Sumber Organik, Jumat (29/6/2018).
Bagaimana jadinya, jika sampah sebanyak itu sekedar dibuang begitu saja. Oleh karena itu, pihak pengelolah dikatakan Budi, telah melakukan inovasi teknologi merubah sampah menjadi energi listrik, teknologi ini ia sebut dengan Gasifikasi.
“listrik ini kita komersilkan, kerjasama dengan PLN,” singkatnya.
Gasifikasi sendiri artinya suatu proses perubahan bahan bakar padat secara termokimia menjadi gas, di mana udara yang diperlukan lebih rendah dari udara yang digunakan untuk proses pembakaran.
Teknologi yang diterapkan tersebut, diklaim satu-satunya dan pertama di Indonesia. “Ini yang sebenarnya perlu diketahui oleh masyarakat Surabaya, jadi prosesnya, sampah ini nanti dipakai sebagai fuel nya, sebagai bahan bakar. Tapi sampah tidak langsung pure dibakar, melainkan di arangkan dulu,” ujarnya.
Dari proses pembakaran itu, menghasilkan tenaga listrik. Tak tanggung-tanggung, listrik yang dihasilkan nanti menurut rencana sebesar 9 megawatt dari 2 megawatt yang telah berjalan.
PT Sumber Organik merupakan pengelolah sampah di TPA Benowo yang telah melakukan perjanjian kontrak dengan Pemkot Surabaya selama 20 tahun. Kontrak kerja berakhir hingga tahun 2032 nanti.
Timbunan sampah raksasa yang letaknya bersebelahan dengan Stadion Gelora Bung Tomo tersebut, jika dilihat dari kejauhan nampak seperti bukit. Tingginya pun bisa mencapai 20 meter dari permukaan tanah.