SURABAYA, FaktualNews.co – Aksi bom bunuh diri di Surabaya dan Sidoarjo bulan lalu, memunculkan kekhwatiran jika jasa pengiriman barang dan logistik akan digunakan sebagai akses untuk melancarkan aksi oleh para terorisme.
Koordinator wilayah IV daerah Jabar, Yogya, Jateng dan Jatim Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo), Ardito Soepomo, memastikan hal tersebut tidak akan terjadi.
“Kami selalu memberikan kenyamanan juga pihak Airlines, dan teman-teman Dishub (Dinas Perhubungan) di jalan bahwa pengiriman kita, barang-barang (yang) kita bawa itu tidak ada indikasi bom maupun Narkoba,” ujarnya, Sabtu (30/6/2018).
Menurut dia, perusahaan jasa pengiriman dan logistik yang berada dibawah naungan organisasinya selama ini, sudah berupaya meminimalisir kemungkinan itu terjadi. Meski, kata Ardito, pola pengamanan pengiriman barang masih seperti sebelum terjadi aksi bom.
“Tapi kita kan istilahnya dari pengalaman itu bisa kita indikasikan ini benar pengiriman Narkoba atau bom segala macam. Gelagatnya kan sudah terbaca sebetulnya,” lanjut Ardito.
Justru, dari data yang ia miliki, pengiriman barang di Jawa Timur mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, terutama saat hari raya Idul Fitri tahun 2018. Baginya, pengiriman barang tak terpengaruh dengan kejadian bom bunuh diri.
“Pada saat H – 10 itu peningkatan 20 hingga 25 persen dari dibandingkan tahun sebelumhnya (2018),” katanya.
Ia menghimbau, kepada seluruh perusahaan logistik tetap waspada adanya penyalahgunaan jasa kiriman oleh terorisme. Termasuk dengan memenuhi perizinan, untuk nantinya bisa dipakai dasar ketentuan kepemilikan alat keamanan pengiriman barang seperti X-Ray.
Armi Muriko, Deputy Branch Manager JNE Surabaya menyampaikan bahwa harga alat deteksi barang seperti X-Ray sangat mahal.
“Dan untuk memilikinya, perusahaan harus mengantongi surat izin yang pengurusannya juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit,” imbuh Armi.
Hal itulah yang mengakibatkan sebagian perusahaan jasa pengiriman barang dan logistik banyak yang tak melengkapi diri dengan mesin X-Ray guna menangkal aksi terorisme.