Belanda Belajar Deradikalisasi dari Indonesia
LAMONGAN, FaktualNews.co – Menteri Luar Negeri Kerajaan Belanda, Stephanus Abraham Blok menyampaikan, Indonesia memberi teladan bagi dunia, bahwa ada cara lain untuk menangani terorisme.
Hal itu disampaikannya saat mengunjungai Yayasan Lingkar Perdamaian yang didirikan eks kombatan, Ali Fauzi di Desa Tenggulun Kecamatan Solokuro, Rabu (4/7/2018).
Menurut Blok, pemerintah tidak bisa efektif melawan paham radikalisme dan terorisme dengan hanya mengandalkan hukuman, atau hard power bagi pelakunya.
Pemerintah, kata dia, harus menunjukkan bahwa ada opsi lain, melalui edukasi, untuk kehidupan yang lebih baik, atau melalui pendekatan soft power.
Blok mengungkapkan sangat tertarik dengan apa yang dikerjakan Yayasan Lingkar Perdamaian, bersama mereka yang memiliki mas alalu terorisme.
“Ini merupakan kunjungan yang sangat berkesan. Karena seumur-umur, belum pernah berjabat tangan dengan begitu banyak eks teroris,” ujarnya.
Indonesia, kata dia, memiliki banyak pengalaman serangan teroris. Namun di sisi lain juga punya pengalaman terkait program deradikalisasi.
Dia mengungkapkan Belanda saat ini memiliki beberapa warga negaranya yang bergabung dengan Daesh (ISIS) dan sudah kembali ke Belanda. Mereka ini, lanjut dia, tentu harus dihukum sesuai undang-undang yang berlaku.
Namun upaya hukum ini menurut dia harus dibarengi dengan edukasi, agar mereka tidak kembali ke paham radikal dan menyebarkannya. Edukasi menurut dia juga penting dilakukan terutama pada generasi muda agar tidak mengikuti paham ekstrimisme.
Indonesia, lanjutnya adalah negara muslim terbesar dengan pandangan moderat, yang mampu bekerjasama dengan agama lain.
“Apa yang kami dapat hari ini, akan kami bawa bersama rekan kerja kami ke Belanda, untuk masa depan yang lebih baik bagi semuanya,” pungkas dia.