SUMENEP, FaktualNews.co – Bupati Sumenep, Busyro Karim, mengajak seluruh masyarakat ujung timur pulau garam untuk serius memerangi narkoba, karena ancaman bahaya narkoba lebih menakutkan ketimbang terorisme.
“Terorisme menghancurkan masyarakat secara langsung, beda dengan narkoba yang bisa menghancurkan peradaban suatu bangsa secara perlahan tetapi pasti,” ungkap Busyro dalam sambutannya saat peringatan hari Anti Narkoba Internasiomal 2018, Kamis (12/7/2018).
Karena itu, orang nomor satu di kota wisata ini mewanti, Badan Narkotika Nasional (BNN) khususnya di Kabupaten Sumenep, aparat penegak hukum, relawan dan penggiat anti narkoba, serta seluruh komponen masyarakat harus serentak melakukan pencegahan dan penanggulangan terhadap barang haram tersebut.
“Semua pihak harus bersatu padu menangkal bahaya narkoba. Jangan biarkan generasi penerus bangsa menjadi budak narkoba,” ajak Bupati Busyro, Kamis (12/07/2018) di Gedung Korpri.
Politisi senior PKB tersebut menyebutkan, berdasarkan data BNN Kabupaten Sumenep, penyalahgunaan narkoba di Sumenep terus meningkat. Terbukti, pada tahun 2016 hanya satu kasus, tersangka satu orang dengan barang bukti sebanyak 0,44 gram.
Kemudian di tahun 2017 sebanyak 5 kasus, tersangka 6 orang dan barang bukti sebanyak 4,43 gram. Sementara di tahun 2018 terhitung di bulan Juni kemarin, sebanyak 3 kasus dengan tersangka 4 orang dan barang bukti sebanyak 4,58 gram.
“Semua fakta tersebut tentu sangat mengerikan dan mengkhawatirkan. Bahwa kita dan generasi kita berada dalam ancaman serius,” tegasnya.
Dengan demikian, lanjur suami Nur Fitriana ini, sebagai strategi pemeberantasan yang sangat efektif, suami Nurfitriana itu menyarankan agar pemberantasan dimulai dari lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Kemudian pemerintah, di mana pemerintah sebagai pembuat regulasi juga harus peka terhadap masalah narkoba.
“Kepada para pemuka agama serta tokoh masyarakat di Sumenep saya harapkan memberikan bimbingan kepada masyarakat untuk menjauhkan diri dari bahaya narkoba, melalui mimbar masjid maupun tempat peribadatan lainnya,” tandas Busyro. (ADV)