Lumpuh, Siswi SMAN 1 Gondang Mojokerto Kesulitan Biaya Pengobatan
MOJOKERTO, FaktualNews.co – Pihak keluarga Mas Hanum Dwi Aprilia, siswi kelas XI SMAN 1 Gondang, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, yang mengalami kelumpuhan setelah mendapat hukuman squat jump, kesulitan biaya pengobatan.
“Kemarin Hanum menjalani perawatan tradisional di sangkal putung. Setelah dirujuk ke sini (RS Sukandar), kami tidak mempunyai biaya,” kata ayah Hanum, Sugiono, Jumat (20/7/2018).
Menurutnya, selama menjalani pengobatan tradisional tersebut, pihak keluarga juga belum membayarkan biaya. “Yang pengobatan kemarin saja, belum dibayar. Apalagi di rumah sakit,” jelas warga Krian, Sidoarjo ini.
Sugiono pun berharap pihak sekolah mau membantu meringankan biaya perawatan Hanum selama di rumah sakit Sukandar, Mojosari. “Kami sekeluarga sangat berharap pihak sekolah mau membantu biaya perawatan anak kami,” tambah dia.
Lanjut Sugiono, sebenarnya pihak sekolah SMAN 1 Gondang pernah datang sekali saat Hanum menjalani perawatan di sangkal putung Pacet. “Pas di sangkal putung perwakilan sekolah datang sekali, untuk memberikan bantuan biaya. Tapi ya tidak cukup,” tegasnya.
Diketahui, Hanum menderita lumpuh pada Rabu (18/7/2018) pagi, seusai menjalankan shalat subuh dia tak bisa jalan maupun duduk. Diduga usai menjalani hukuman squat jump di sekolahnya, Hanum mendadak lumpuh.
Kondisi santri Pondok Pesantren Al Ghoits, Gondang ini hanya bisa berbaring lemas.
Pengasuh PP Al Ghoits M Rofiq Afandi mengatakan, Hanum mengeluh sakit dari kaki hingga punggungnya. Selanjutnya setelah shalat subuh Hanumk tidak bisa jalan maupun duduk.
“Saya klarifikasi ke sekolahnya, ternyata hanya karena telat datang kegiatan ekstra kurikuler (Ekskul) dia (Hanum), dihukum squat jump,” ungkap Gus Rofiq.