FaktualNews.co

Mundjidah Wabah Dukung dan Apresiasi Sambang Dulur Desa Terpencil Jombang

Advertorial     Dibaca : 812 kali Penulis:
Mundjidah Wabah Dukung dan Apresiasi Sambang Dulur Desa Terpencil Jombang
FaktualNews.co/Istimewa/
Kegiatan sambang dulur desa terpencil di Jombang.

JOMBANG, FaktualNews.co – “Bu, saya mohon maaf hanya bisa bantu menitipkan kepada BPBD dan Dinsos ya. Semoga kegiatan Sambang Dulur di Rapahombo, Kecamatan Plandaan, Jombang sukses dan berkah.”

Hal itu disampaikan Plt Bupati Jombang, Mundjidah Wahab melalui sambungan telepon selulernya saat berbincang dengan Ketua PD Aisyiyah Jombang, Siswatiningdyah Amri.

Dukungan pemkab yang disampaikan melalui Plt. Bupati Jombang tersebut menjadi penyemangat giat Sambang Dulur#1 di Dusun Rapahombo, Desa Klitih, Kecamatan Plandaan.

Dusun yang hanya berpenduduk 76 KK tersebut berjarak sekira 35km dari pusat Kota Jombang.

Dalam giat Sambang Dulur#1 dengan sasaran Dusun Nampu dan Dusun Rapahombo kali ini, penyelenggara membagikan 120 paket sembako, tas dan seragam untuk siswa SD, pakaian bekas, enam sepeda, donasi Rp 1.300.000 dari P3M STKIP PGRI, Rp 1.500.000 dari komunitas jip offroad JOKER 4X4.

Ketua PD Muhammadiyah, Abd. Malik dan Ketua PD Aisyiyah, Siswatiningdyah Amri ikut bersama rombongan Dinsos, Tagana serta BPBD.

“Selain bagi sembako, kami juga lakukan pengobatan kesehatan gratis yang mampu melayani 20an pasien, termasuk dua ibu hamil dengan usia kehamilan 7 bulan,” kata Abd Malik.

Pelaksana kegiatan, Jalaluddin Hambali menambahkan, di akhir kegiatan, dilakukan rembug dusun di Masjid Rapahombo untuk membahas rencana tindaklanjut bidang pendidikan, kesehatan dan pertanian. Tindaklanjut itu akan disampaikan ke pemangku kebijakan di kecamatan & kabupaten.

Untuk fasilitas pendidikan, ada dua lembaga yang melayani. Yakni, SDN Klitih 2 dengan 9 guru dan 12 siswa serta rintisan lembaga pra sekolah yang baru beroperasi 24 Juli 2018.

Untuk sarana kesehatan, Rapahombo yang merupakan satu dari 14 dusun di Desa Klitih masih butuh banyak uluran tangan kepedulian. Untuk persalinan, ibu hamil menggunakan jasa dukun bayi yang belum pernah dilatih oleh tenaga medis. Pada 2013, seorang ibu hamil terpaksa dipapah tandu oleh warga sejauh 9 km lintasinhutan jati menuju tempat persalinan di pusat desa. (*)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul