FaktualNews.co

Tim Penilai Satyalancana Wira Karya, Soroti Persoalan Lingkungan di Lamongan

Birokrasi     Dibaca : 963 kali Penulis:
Tim Penilai Satyalancana Wira Karya, Soroti Persoalan Lingkungan di Lamongan
FaktualNews.co/Internet/
Ilustrasi

LAMONGAN, FaktualNews.co – Arah pembangunan kawasan pesisir tidak lagi melulu soal fisik saja. Pemerintah pusat menggeser perhatian mereka pada upaya pemerintah daerah dalam mitigasi bencana dan rehabilitasi ekosistem.

Itu terungkap saat Ketua Tim Penilai Satyalancana Wira Karya bidang pemerintahan dalam pengelolaan, pengembangan dan pembangunan kelautan bagi kepala daerah, Edy Sofian Oskandar bertandang ke Lamongan.

Dia bersama rombongannya melakukan peninjauan lapangan terkiat pembangunan kawasan pesisir.

Dibanding tahun lalu, Edy menilai ada peningkatan pembangunan Pemkab Lamongan untuk kawasan pesisir.

Penilaian Edy itu merujuk pada paparan Bupati Fadeli, terutama terkait sinergitas pembangunan wisata bahari, daya dukung lingkungan, mitigasi bencana dan rehabilitasi ekosistem.

Di kawasan pesisir Lamongan saat ini memang tengah berkembang sejumlah destinasi baru kawasan wisata. Mulai dari Pantai Kutang, Akar Langit Pohon Trinil, Pemandian Air Panas Brumbun dan Gunung Suru Lembor.

“Setelah dari sini, kami akan melakukan peninjauan lapangan. Hasilnya kemudian kami rapatkan bersama tim. Satyalancana Wira Karya ini rencananya akan diserahkan bersamaan dengan puncak peringatan Hari Nusantara pada 13 Desember mendatang,” katanya menjelaskan.

Bupati Fadeli sebelumnya menjelaskan Pemkab Lamongan telah melakukan berbagai upaya untuk membangun kawasan pesisir.

Seperti melakukan rehabilitasi ekosistem melalui penanaman mangrove, dan cemara laut serta transplanting terumbu karang. Kegiatan ini dilakukan bersama TNI dan partisipasi kelompok masyarakat pesisir.

Sebanyak dua ribu batang mangrove dan 20 ribu cemara udang ditanam pada tahun 2014. Sementara di tahun 2015 ditanam lagi 20.500 batang mangrove bersama lima ribu transplanting terumbu karang.

Kemudian menanam lagi sebanyak seribu batang magrove pada 2016 dan 3.600 batang magrove lainnya ditanam pada 2017.

Sementara terkait adaptasi dan mitigasi bencana, Fadeli menjelaskan selama ini telah dilakukan sosialisasi pengelolaan pesisir, pembentukan dan pengembangan komunitas pesisir serta secara rutin menggelar apel pesisir.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul