Peristiwa

Keluarga Minta Pelaku Pembunuhan Junaidi Dihukum Mati

JOMBANG, FaktualNews.co – Suasana duka menyelimuti kediaman Junaidi (19) pemuda asal Dusun Plemahan, Desa Banyuarang, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang yang tewas secara mengenaskan dengan luka tusukan dibeberapa bagian tubunya.

Aisyah (47) orangtua Junaidi tak mampu menyembunyikan rasa sedihnya. Buliran air bening terus mengalir dari pojok kedua matanya. Kenyataan pahit, lantaran ditinggal sang buah hati.

“Jun orangnya pendiam, cuma wataknya itu keras, suka melawan,” ungkap Aisyah mulai menceritakan keseharian korban, Senin (20/8/2018).

Junaidi ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan. Jasadnya tergeletak bersimbah darah di sekitar petilasan atau tepatnya pembuangan limbah B3 di Dusun Sumbersari, Desa Sukosari, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang.

Perempuan paruh baya itu lantas bertutur. Dua hari sebelum kejadian naas tersebut, ia mengaku tidak mendapatkan firasat apapun. Bahkan ketika anak ketiganya itu keluar rumah untuk membeli kopi di salah satu warung sekitar.

“Nggak ada tanda-tanda apapun, bahkan dia tidak pamitan ya biasa saja. Soalnya sudah seperti itu,” imbuhnya.

Junaidi adalah anak terakhir dari tiga bersaudara. Ia merupakan karyawan pabrik kayu di Kabupaten Lamongan. Maka itu, kesehariannya Junaidi lebih sering menghabiskan waktunya di pabrik.

“Setiap akhir pekan pulang. Kemarin itu tanggal merah jadi dia pulang ke Jombang. terus hari Sabtu kerja sampai pulang jam empat sore, malamnya dia ngopi ke Ngoro pulangya jam 12 malam. Dia berangkat nggak bawa apa-apa, hanya handphone sama sepada motor. Dari rumah juga sendirian,” jelasnya.

Hingga kabar buruk itu akhirnya nyampai ke telinga sang ibu. Ketika itu ia hendak pergi ke sawah. Sontak ia mengaku kaget setelah mendapat kabar dari tetangganya dengan menunjukkan salah satu postingan di akun Facebook, yang menunjukan gambar Junaidi dalam kondisi tak bernyawa.

“Paginya saya dapat kabar dari tetangga-tetangga itu lewat Facebook. Terus minta nomo handphone, karena saya tidak bisa menggunakan handphone. Kata polisi ia meninggalnya di tusuk, dibunuh,” paparnya.

Aisyah pun kini hanya bisa pasrah. Ia pun sudah menerima kepergian Junaidi. Aisyah mengaku sudah mendengar jika pelaku pembunuhan anaknya itu juga telah dibekuk aparat kepolisian.

“Untuk hukumannya terserah polisi saja. Kalau bisa seberat-beratnya, dihukum mati kalau bisa. Saya sudah ikhlas,” tandasnya.