4 Jamaah Haji Asal Jember Meninggal, 1 Gagal Berangkat
JEMBER, FaktualNews.co – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Jember mencatat, hingga saat ini, sudah ada 4 jamaah haji yang meninggal saat menjalankan Ibadah Haji di Arab Saudi. Dimana satu jamaah haji yang meninggal terakhir, usai menjalankan ibadah Wukuf di Padang Arafah.
Para jamaah haji yang meninggal di Arab Saudi itu, diketahui meninggal karena sakit. Sementara untuk 1 orang calon Jamaah Haji gagal berangkat, juga karena disebabkan mengidap penyakit diabetes. Sehingga nantinya bisa diberangkatkan pada tahun depan.
“Dari 1983 orang jamaah haji yang berangkat, ada 4 jamaah haji yang meninggal saat menjalankan ibadah di Arab Saudi. Meninggal karena sakit,” ujar Staf Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kantor Kemenag Jember Abdul Rohim, Senin (27/8/2018).
Diketahui 4 orang jamaah tersebut diantaranya, Sanusi bin Mustofa (78) asal Desa Padomasan, Kecamatan Jombang, Qomariyah (64) asal Kecamatan Semboro, Sarun bin Karim (52) Desa Garahan, Kecamatan Silo dan Maniti jamaah asal Purwoasri, Kecamatan Gumukmas.
Rohim mengatakan, untuk Sanusi dan Qomariyah berasal dari jamaah di kloter 6 yang diisi sebanyak 443 orang, dan Sarun bin Karim berasal dari kloter 8 dengan jumlahnya juga ada 443 orang.
“Sementara untuk jamaah bernama Maniti, asal Gumukmas, meninggal pagi tadi (kemarin, red) selepas melaksanakan Ibadah Wukuf dan meninggal di Padang Arafah pukul 06.20 di RS Saudi Arabia,” ucapnya.
Sementara itu untuk 1 orang jamaah haji yang gagal berangkat, lanjutnya, atas nama Sri Sudayati (68) asal Kecamatan Kaliwates, dan tidak bisa berangkat dikarenakan sakit.
“Mestinya 1984 orang yang berangkat, hanya 1 orang yang gagal berangkat,” sambungnya.
Penyebab calon jamaah haji tersebut batal berangkat, karena saat dilakukan pemeriksaan kesehatan di Asrama Haji di Surabaya, ditemukan penyakit diabetes. Sehingga yang bersangkutan tidak bisa berangkat haji.
“Bahkan selain itu, calon jamaah haji ini saat di Surabaya, juga sempat dirawat karena kesehatannya terganggu. Sehingga gagal berangkat,” tandasnya.
“Karena salah satu syarat pemberangkatan haji harus memenuhi Istitha’ah kesehatan. Maka dari itu dipulangkan kembali ke Jember, dan bisa berangkat kembali di tahun depan,” pungkasnya.