FaktualNews.co

Koinku untuk Buku, Terobosan Unik Literasi Minat Baca Ala MTs Balikpapan

Nasional, Pendidikan     Dibaca : 1059 kali Penulis:
Koinku untuk Buku, Terobosan Unik Literasi Minat Baca Ala MTs Balikpapan
FaktualNews.co/Ist
Kepala Perpustakaan Umi Putri Ibalia bersama Stuart Weston, Direktur Program Pelita Pendidikan Tanoto Foundation saat mengenalkan progam terobosan MTsN1 Balikpapan Koinku untuk Buku, senin (27/8/2018)

BALIKPAPAN, FaktualNews.co – Program Gerakan Literasi Sekolah  (GLS) sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2015 tentang budi pekerti, terus digalakkan. Program GLS ini  memicu banyak sekolah lebih kreatif menempuh berbagai cara meningkatkan minat baca para siswa. Salah satunya MTs Negeri 1 Balikpapan.

Madrasah yang merupakan salah  satu mitra program Pelita Pendidikan Tanoto Foundation ini, melakukan terobosan program dengan nama “Koinku untuk Buku”. Program ini bertujuan mengumpulkan infaq koin sebanyak-banyaknya dari siswa untuk menambah koleksi buku perpustakaan.

Koin yang sudah terkumpul kemudian diserahkan ke Aliansi Bikers Sosial Balikpapan untuk pembelian buku. Aliansi Bikers Sosial Balikpapan sendiri merupakan satu komunitas biker yang aktif melakukan program Gemar Membaca di masyarakat, misalnya mengadakan program Lapak Gemar Membaca di Lapangan Merdeka, Pustaka Baca Keliling, Kampung Baca dan lain-lain.

“Kerjasama dengan gerakan literasi yang tumbuh dari masyarakat seperti Aliansi Bikers Sosial ini sangat mengutungkan. Selain memperluas jaringan, Harga per bukunya kalau beli dari mereka, lebih murah dibandingkan dengan membeli dari toko buku,” ujar Umi Umi Putri Ibalia, kepala perpustakaan MTsN 1 Balikpapan, senin (27/8/2018) dalam keterangan pers yang diterima redaksi faktualnews.co.

Program “Koinku untuk Buku” dilakukan tiap bulan sekali. Biasanya pada Senin awal bulan, setelah selesai upacara. Para siswa yang telah ditunjuk khusus berkeliling ke semua peserta upacara membawa kotak infak. Minggu sebelumnya para siswa tersebut dihimbau membawa koin yang dibutuhkan.

“Kita lakukan sekali saja sebulan, karena  senin-senin  berikutnya diadakan kegiatan yang sama, tapi untuk kebutuhan yang lain, “ tambahnya. Total  infak yang dihasilkan terkumpul  kurang hingga 1,5 juta. Dana ini nnantinya diserahkan ke Aliansi Bikers Sosial Balikpapan untuk dibelikan beragam buku.

“Perintah membaca itu perintah yang pertama kali turun kepada Nabi. Ini menyiratkan betapa pentingnya gerakan literasi. Demi amanat itu, kami berharap  tidak cuma hari Senin saja siswa menyumbang, tapi kapan saja kalau dia mau. Kalau masyarakat mau ikut berpartisipasi secara meluas,  kami juga sangat bersyukur,” tambah Umi.

Didampingi Dr. H. Sartono, MM Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Balikpapan, Stuart Weston, Direktur Program Pelita Pendidikan Tanoto Foundation, yang baru-baru ini melakukan kunjungan ke sekolah tersebut  menyatakan ketertarikannya dengan program kreatif ini. Ia bahkan ikut mengisi wadah infaq koin tersebut.

“Sebuah madrasah atau sekolah yang siswanya rajin membaca, akan sangat berbeda dengan sekolah yang siswanya tidak banyak membaca. Banyak membaca akan lebih  memicu munculnya kreatifitas-kratifitas, membuka lebih banyak potensi mereka untuk lebih pintar dan berwawasan,” ungkap Sartono. Sartono sendiri berharap program Koinku untuk Buku ini bisa ditiru oleh sekolah-sekolah lain.

Menurut Stuart Weston, Program Pelita Pendidikan yang diprakarsai oleh Tanoto Foundation hadir di Kaltim untuk memperkuat inisiasi-inisiasi kreatif program peningkatan minat baca seperti yang dilakukan MTsN 1 Balikpapan ini.

“Program Pelita Pendidikan akan mendorong sekolah mengembangkan berbagai kegiatan literasi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan sekolah. Diantara program yang akan dilakukan  adalah mendorong sekolah mengadakan kegiatan mendekatkan buku dengan siswa  seperti pengembangan sudut baca, taman baca dan lain-lainnya dan membiasakan siswa membaca tiap hari lewat program membaca 15 menit sebelum pembelajaran,” pungkas Stuart Weston.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Adi Susanto