Peristiwa

Pabrik di Betek Jombang Diduga Buang Limbah ke Selokan Pemukiman Warga

JOMBANG, FaktualNews.co – Pabrik yang ada di Jalan Raya Sumobito Dusun Barat, Betek, Mojoagung, Jombang diduga membuang limbah ke selokan pemukiman warga Dusun Mojodadi, Desa Plemahan, Kecamatan Sumobito.

Salah satu pabrik yang ada di Betek, Mojoagung tersebut diduga membuang limbah melalui selokan dibagian belakang pabrik.

“Mereka (salah satu pabrik) membuang limbah ke selokan di belakang. Saluran air itu lewat pemukiman warga. Airnya kuning keruh,” kata salah satu perangkat Desa Plemahan, Agus Hariyanto, kepada FaktualNews.co, Senin (27/8/2018).

Menurutnya, pembuangan limbah ke selokan pemukiman warga tersebut terjadi setiap jam kerja karyawan pabrik yang ada di Jalan Raya Sumobito Dusun Barat, Betek.

“Pas jam masuk kerja, air yang diduga limbah berwarna kuning pekat itu selalu dibuang ke selokan lewat belakang pabrik. Habis itu air ditutup dan dibuka lagi malam sekitar pukul 22.00 Wib. Air tersebut mengeluarkan bau tidak enak, serta bikin sesak pernafasan warga yang berada dekat lokasi,” tegas Agus.

“Kalau malam, baunya bikin sesak pernafasan. Selain itu, air sumur berubah warna menjadi kekuningan, karena terkena limbah. Padahal air sumur untuk masak dan mandi.”

Lanjut Agus, pabrik yang ada di Betek itu sudah melakukan aktifitas membuang limbah ke selokan warga sudah terjadi dua bulan. “Mungkin perusahaan daur ulang karung bekas itu yang diduga membuang limbah ke belakang pabrik. Malah kita pernah minta ijin kepada orang kepercayaan pabrik untuk bertemu pemilik perusahaan, guna menanyakan limbah tersebut, tapi jawabanya tidak bisa. Dengan alasan pemilik perusahaan sedang tidak ada dikantor,” tuturnya.

Terdapat enam perusahaan yang menempati lokasi tersebut. Namun, kata Agus pihaknya sampai saat ini belum mengetahui secara pasti perusahaan yang membuang limbah ke selokan pemukiman warga itu.

“Kita tidak tahu pasti perusaha mana yang membuang limbah. Wong perusahaan apa saja yang berada disitu, kami juga tidak tahu. Yang pasti Dinas Lingkungan Hidup harus segera bertindak,” pungkas dia.