Peristiwa

Kekeringan di Tuban Meluas, Terjang 28 Desa di 8 Kecamatan

TUBAN, FaktualNews.co – Kekeringan di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, kian meluas. Hingga saat ini, sebanyak 28 desa di 8 Kecamatan, di wilayah Tuban, mengalami krisis air bersih.

Hal tersebut juga dialami oleh warga Dusun Gowah, Desa Jadi, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Sebab, sumur warga sudah kering sejak bulan Juli 2018 lalu.

Untuk memenuhi kebutuhan minum dan masak sehari-hari, warga sekitar harus mengambil air bersih dari sumber Punuk yang ada di tengah hutan milik Perhutani di RPH Sambong Rejo KPH Tuban, dengan jarak tempuh sekitar tiga kilo dari pemukiman warga dengan berjalan kaki. Karena medan yang curam tidak bisa dilewati kendaraan apapun.

Menurut Rian (26), warga setempat, selama ini sumur di kampungnya kering, sehingga semua warga juga mengambil air dari sumber mata air tersebut dengan berjalan kaki.

“Karena sumur yang ada di rumah kering, saya dan warga lainya biasa mengambil air di sini tiga sampai empat kali dalam sehari,” ungkap Rian.

Kurangnya pendistribusian air bersih juga dikeluhkan oleh warga sekitar. Karena hanya dikirim kurang lebih dua minggu sekali oleh pemerintah setempat.

Warga lain Darwit (42) juga mengatakan, karena tidak ada air di rumahnya, ia memilih untuk mencuci baju di sumber tersebut. Sekaligus membawa pulang air untuk dipakai memasak.

“Kami berharap agar pemerintah lebih sering mengirimkan air bersih untuk warganya, karena di sini sangat susah untuk mencari air bersih,” terang Darwit.

Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Alam Daerah (BPBD) Tuban Joko Ludiono, petugas dari BPBD Tuban masih terus berupaya untuk melakukan pendistribusian air bersih secara berkala ke desa-desa yang terdampak kekeringan dan krisis air bersih.

“Kami akan menindak lanjuti dan akan menurunkan kembali tim assesmen BPBD untuk menghitung kebutuhan warga yang terdampak kekeringan di wilayah Tuban.” tandasnya.(Junaidi Ahmad)