Peristiwa

Sepekan, 99,5 Hektare Lahan di Mojokerto Terbakar

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Selama musim kemarau tahun ini, kebakaran telah menghanguskan 90,5 hektar hutan di Mojokerto, Jawa Timur. Ironisnya kebakaran tersebut terjadi hanya dalam waktu 1 Sampai 6 September saja.

Tak hanya itu, dari informasi yang di dapat, BPBD Kabupaten Mojokerto juga mencatat terdapat beberapa kali terjadi kebakaran lahan tebu juga lahan non hutan.

Kebakaran selama musim kemarau yang di prediksi BMKG Pusat bakal berakhir pada bulan Oktober mendatang, tengah menghabiskan 90,5 hektar terdiri dari 4 kali kebakaran hutan, non hutan dan lahan 2 kali kejadian.

Di tambah kebakaran di wilayah utara terdapat 2 kali kebakaran hutan yang menghanguskan 5 hektar dan 1 kali terjadi kebakaran lahan tebu yang menghabiskan kurang lebih 2 hektar lahan dan non hutan 3 kali kebakaran.

M Zaini Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto mengatakan, sampai hari ini petugas masih menjumlah luas hutan maupun lahan yang terbakar. “Sebab kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Mojokerto terhitung sejak tiga hari berlalu terus terjadi,” katanya Sabtu (8/9/2018).

Zaini menjelaskan, pada Kamis (5/9/2018) saja dalam waktu satu hari terdapat lima kali kebakaran yang terjadi. Diantaranya lahan tebu di Trowulan, hutan di KPH Kemlagi dan di KPH Pacet. “Serta hutan tahura yang luasnya masih dihitung oleh TRC. Pada Jumatnya terdapat dua kebakaran yakni di wilayah Kedung maling Sooko dan Mojoanyar,” imbuhnya.

Meski demikian kebakaran hutan maupun lahan yang terjadi di wilayahnya hinga kini masih dalam penyelidikan petugas. Namun, Zaini menduga terjadinya kebakaran, selain di sebabkan faktor alam namun juga faktor kelalaian dan kesengajaan manusia salah satunya ulah para pendaki yang lupa mematikan api unggun saat berkemah di hutan.

Oleh sebab itu, pihaknya meminta semua pihak tak membakar apapun di hutan dengan alasan apapun. “Kami juga bersinergi dengan LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) untuk membantu mengamankan hutan,” terangnya.

Selama musim kemarau belum berkahir, tambah Zaini, tak menutup kemungkinan kebakaran hutan dan lahan akan semakin meluas. Sedangkan titik rawan kebakaran hutan di Mojokerto meliputi wilayah Pacet, Trawas, Gondang, Jatirejo, Kemlagi, Jetis dan Dawarblandong.