Malam Satu Suro, Ribuan Warga Padati Pertitaan Jolotundo
MOJOKERTO, FaktualNews.co – Ribuan wisatawan dari berbagai daerah memadati candi sekaligus pemandian Jolotundo yang berada di Dusun Balekambang, Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Mojokerto, Jawa Timur.
Tampaknya pemandian peninggalan Prabu Airlangga memiliki daya tarik sendiri di awal tahun baru Hijriah 1440 atau sering di sebut bulan 1 Suro bagi kalender Jawa, yang jatuh pada Selasa (11/9/2018).
Bangunan Candi sekaligus sumber mata air yang memiliki kualitas terbaik setelah air zam-zam atau nomor dua dunia ini, secara geografis berada di ketinggian sekitar 800 meter di atas permukaan laut (Mdpl). Atau tepatnya di bukit bukit Bekel, lereng barat Gunung Penanggungan.
Tak pelak, masyarakat Mojokerto maupun luar Mojokerto sejak sejak Senin malam (10/9/2018) hingga Selasa (11/9/2018) sore sudah memadati lokasi Candi Jolotundo. Ada yang datang untuk sekedar berwisata keluarga, ada juga yang melakukan ritual dan mengambil air dipercaya memiliki banyak khasiat ini.
Koordinator Wisata Disparpora Kabupaten Mojokerto Suharto mengatakan, sejak kemarin malam sekitar pukul 22.00 WIB, ribuan warga sudah memadati lokasi Jolotundo. “Bahkan dalam waktu hitungan jam saja di mulai pukul 10 sampai 02 dini hari terhitung terdapat 2 ribu lebih pengunjung yang masuk,” katanya.
Rata rata, pada Senin (10/09) malam, di saat momen puncak malam satu suro yang datang pukul 12.00 di padati warga berplat W alias dari Sidoarjo, Gresik dan Surabaya.
Masih kata Suharto, selama dua hari ini jumlah pengunjung pertirtaan Jolotundo mencapai sebanyak 2.883 orang, yang terdiri dari dewasa sebanyak 2.788 dan anak anak 95 pengunjung.
Sedangkan, jumlah pendapatan dari 2.788 pengunjung Dewasa mampu menghasilkan Rp 27.880.000 dan anak anak dari jumlah 95 menghasilkan pendapatan 712.500, dengan harga tiket anak anak 7.500 dan dewasa 10.000.
Meski demikian, dengan jumlah sekian banyak pengunjung, seharusnya wisata Candi Jolotundo yang merupakan peninggalan sejarah ini, masih mampu menampung jumlah pengunjung lebih banyak lagi. Namun hal tersebut terkendala lahan parkir yang sempit sehingga membuat beberapa mobil harus di taruh berjajar di sebelah jalan.