Bawaslu Jombang Kaji Keterlibatan ASN, Berikut Deretan Dinasti Mundjidah Wahab di Pileg 2019
JOMBANG, FaktualNews.co – Ketidaknetralan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Jombang, dalam pemenangan keluarga Bupati terpilih Mundjidah Wahab di pemilihan legislatif (Pileg) 2019, akhirnya ditindaklanjuti Bawaslu Jombang. Bawaslu berencana melakukan investigasi lebih jauh, guna menentukan ada tidaknya pelanggaran.
“Masih perlu telaah dan kajian secara khusus karena memang tahapan pemilu belum masuk masa kampanye,” ujar Ahmad Udi Maskur Komisioner Bawaslu Jombang. Ia menegaskan, temuan adanya ketidaknetralan ASN tersebut digunakan sebagai informasi awal.
Lebih jauh menurut Udi, pihaknya akan melakukan proses investigasi guna mencari adanya indikasi pelanggaran. Namun kembali disampaikan pihaknya, hingga kini Bawaslu belum bisa menentukan status atas peristiwa mobilisasi warga oleh salah satu ASN Jombang.
Pihaknya kembali menegaskan jika belum bisa mengambil kesimpulan atas temuan informasi ASN yang terlibat aktif dalam proses pemilu untuk kepentingan segelintir kelompok. “Yang kita pedomi adalah ASN itu netral. Mereka terikat sumpah dan janji serta sudah diatur sedemkian rupa dalam ketentuan perundang-undangan,” pungkas Udi.
Dalam pilihan legislatif 2019 mendatang, bakal dihiasi wajah-wajah keluarga Bupati Jombang terpilih, Mundjidah Wahab. Tujuh anggota keluarganya (sebelumnya ditulis lima anggota keluarga) dikabarkan menuju parlemen, baik daerah maupun pusat.
Yang pertama, Achmad Silahuddin, yang maju menjadi calon legislatif DPRD Propinsi Jatim dari PPP. Achmad Silahuddin atau akrab Gus Adi merupakan anak laki-laki pertama Mundjidah Wahab.
Kedua, Emma Umiyatul Chusna. Neng Emma panggilan Emma Umiyatul Chusna maju sebagai calon legislatif DPR RI dari PPP. Neng Emma adalah putri tertua Mundjidah Wahab.
Ketiga Aidil Musthofa. Gus Aidil yang merupakan menantu Mundjidah Wahab dan suami dari Neng Emma, maju sebagai caleg DPRD Jombang dari PPP
Keempat adalah Mujtahidur Ridho atau kerap dipanggil Gus Edo. Gus Edo merupakan menantu dari Mundjidah Wahab. Ia menikahi anak perempuan ke empat Bupati terpilih Jombang periode 2019 – 2023 ini. Gus Edo maju sebagai Caleg Propinsi Jatim dari Demokrat.
Kelima, Farid Al Farisi atau yang biasa dipanggil Gus Farid. Gus Farid juga menantu dari Mundjidah Wahab. Suami dari putri kelima Mundjidah ini berangkat dari PPP untuk maju sebagai Caleg DPRD Jombang.
Keenam, Anifatul Ulyawati. Anifatul atau Neng Ani merupakan istri dari putra bungsu Mundjidah Wahab, juga berangkat dari PPP untuk caleg DPRD Jombang.
Ketujuh adalah Taufiqi Fakkarudin Assilahi. Nama terakhir ini merupakan cucu dari Mundjidah Wahab. Taufiqi dengan nama panggilan Fiki, anak dari Achmad Silahuddin ini maju dalam bursa caleg 2019 untuk DPRD Jombang melalui PPP.
Bupati Jombang terpilih Mundjidah Wahab sendiri mulai menjadi sorotan masyarakat. Hal ini dikarenakan Anak, menantu hingga cucunya sama-sama maju calon legislatif dari kabupaten hingga pusat, disinyalir menyalahgunakan fasilitas pemerintah hingga melibatkan Aparatur Sipil Negara dan Kepala Desa untuk kepentingan pribadi mereka.
Salah satu sumber menyebut adanya penggunaan salah satu ruang pemerintah Kabupaten Jombang untuk memobilisasi kades-kades agar memberikan dukungan pada salah satu keluarga Mundjidah. Terbaru, seorang Camat diketahui memerintahkan warga mendukung salah satu keluarga Mundjidah pada pileg 2019.
Sumber lain menyebutkan, Mundjidah dalam satu kesempatan peresmian perusahaan wilayah Tembelang, secara eksplisit meminta agar seluruh anak, menantu dan cucunya yang maju dalam bursa pencalonan legislatig 2019 bisa dibantu. “Dalam forum resmi Bu Mun meminta bantuan pada segenap yang hadir untuk membantu anak, menantu dan cucunya yang maju dalam pileg 2019,” terang sumber yang juga menjabat sebagai kepala desa serta meminta namanya disembunyikan ini.
Mundjidah Wahab sendiri belum terkonfirmasi perihal ini. Sementara terkait penggunaan fasilitas pemerintah serta keterlibatan ASN untuk kepentingan keluarga Mundjidah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi, Budi Winarnobelum mengetahui secara pasti informasi yang ada.
“Saya belum tahu kalau ada penggunaan ruang swagata untuk mobilisasi kades guan kepentingan Pileg 2019. Ruang Swagata itu dibawah bagian umum, jadi nanti coba saya komunikasikan yang bersangkutan,” terang Budi, rabu (12/9/2018). Terkait ketidaknetralan salah satu Camat, yang terang-terangan meminta dukungan warga untuk kemenangan keluarga Mundjidah, Budi pun menyatakan jiak dirinya tidak mendengar informasi tersebut. Ia kembali berjanji akan mencoba mengkomunikasikan dengan pihak terkait.