FaktualNews.co

Terdampak Proyek Tol, Ponpes Ihyaus Sunnah Pasuruan Sambat ke Dewan

Peristiwa     Dibaca : 1380 kali Penulis:
Terdampak Proyek Tol, Ponpes Ihyaus Sunnah Pasuruan Sambat ke Dewan
FaktualNews.co/Aziz/
Perwakilan dari Ponpes Ihyaus Sunnah yang bertemu langsung dengan Komisi III DPRD Kabupaten Pasuruan, Rabu (12/9/2018) siang.

PASURUAN, FaktualNews.co – Kalangan pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) Ihyaus Sunnah, di Dusun Ngemplak, Desa Toyaning, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, datangi gedung DPRD Kabupaten Pasuruan, Rabu (12/9/2018) siang. Mereka sambat terkait banyaknya aktivitas truk proyek tol, mengakibatkan jalan rusak berat. Selain itu, bangunan Ponpes dan masjid juga rusak.

Retaknya bangunan ini disayangkan pihak Ponpes. Meski upaya protes hingga menggelar aksi demo dengan memblokir jalan tersebut dilakukan para santri. Namun aktivitas dump truk masih saja terjadi, yang dikhawatirkan bangunan Ponpes dan Masjid makin parah dan bisa membahayakan keselamatan santri. Karena, kuatnya getaran armada truk yang lalu-lalang.

Kehadiran mereka diterima langsung oleh beberapa anggota Dewan. Dalam pertemuan dengan Komisi III DPRD Kabupaten Pasuruan, kalangan pengurus Ponpes ini keluhkan, aktivitas truk tronton bermuatan material pasir untuk proyek jalan tol Gempol – Pasuruan (Gempas), yang bukan kelasnya. Sehingga, jalanan banyak yang kondisinya rusak berat dan membahayakan pengguna jalan lainnya.

Bahkan dump truk yang melintas di depan Ponpes itu juga merusak bangunan pagar hingga tembok Masjid, yang digunakan beribadah, kondisinya makin parah dan mengalami retak-retak.“Masya Allah, debunya dan kita keluhkan getarannya itu sudah berdampak sekali, retak-retak masjid, retak-retak rumah Habaib pengasuh pondok,” papar Nawawi, juru bicara Ponpes.

Meski, sebelumnya sudah ada perjanjian dengan pihak pelaksana proyek yakni PT. PP (Tbk), namun, pelanggaran demi pelanggaran diungkap Nawawi, sering terjadi.“Memang sudah ada perjanjian dengan PT. PP. Kita sudah ke Dishub, ke kepolisian, permintaan kita bukan tidak dukung proyek nasional, tapi dampaknya perlu diperhitungkan juga,” beber dia.

Pertemuan itu dipimpin Ketua Komisi III, DPRD Kabupaten Pasuruan, Mokhammad Rusdi Sutejo, bersama anggota Komisi III lainnya dan ditambah beberapa anggota Komisi IV, hingga Wakil Ketua Dewan. Selain itu, juga dihadiri perwakilan Pemerintah Kecamatan Rejoso, Kapolsek Rejoso, Koramil Rejoso, Dishub Kabupaten Pasuruan dan Dinas PU Kabupaten Pasuruan. Sayangnya dari perwakilan PT. PP (Tbk) tak tampak, meski diundang.

Perwakilan PT PP (Tbk) yang semula hadir di gedung dewan, tiba-tiba hilang bagaikan ditelan bumi, saat rapat akan dimulai. Mereka meninggalkan gedung tanpa alasan yang jelas.”Kami sayangkan sekali tak ada perwakilan dari PT PP. Tentunya kami akan memanggil kembali untuk klarifikasi pada minggu depan,” ujar Mokhammad Rusdi Sutejo, pasca gelar pertemuan itu.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin
Tags