FaktualNews.co

Tuntut Kesejahteraan, Ribuan Guru Honorer Se Blitar Mogok Mengajar

Pendidikan     Dibaca : 1234 kali Penulis:
Tuntut Kesejahteraan, Ribuan Guru Honorer Se Blitar Mogok Mengajar
FaktualNews.co/Dwi
Ribuan guru se Kabupaten Blitar bersamaan menggelar aksi mogok mengajar tuntut kesejahteraan, senin (24/9/2018)

BLITAR.FaktualNews.co – Ribuan guru tidak tetap (GTT) dan pengajar tidak tetap (PTT) SD dan SMP Sekabupaten Blitar mengelar aksi mogok mengajar. Aksi ini dilakukan disejumlah Kecamatan Kabupaten Blitar. Di Kecamatan Selopuro contohnya, aksi mogok mengajar ini dilakukan sekitar 150 GTT/PTT. Dalam orasinya, mereka menuntut pemerintah memberikan kesejahteraan, sebab honor yang mereka terima hanya Rp.150 ribu perbulan.

Wenes salah satu GTT SD Negeri Selopuro 3 mengatakan, honor yang saat ini diterimanya hanya Rp 150 ribu perbulan. Dengan jumlah honor saat ini, wenes mengatakan tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Jika dikalkulasi, hanya cukup memenuhi kebutuhan selama tiga hari, untuk itu kami meminta pemerintah memberikan honor sesuai UMK,” ungkap Wenes, senin (23/9/2018).

Atas aksi mogok massal ini Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar Budi Kusumarjaka menghimbau agar honorer guru tidak berlama-lama melakukan aksi mogok mengajar. Pihaknya berharap jika sudah selesai dengan aksi unjuk rasa mereka diminta kembali ke sekolah tempat mereka mengajar.

“Silakan menyampaikan aspirasinya, namun jika tuntutanya sudah diakomodir dan ditampung kami berharap mereka kembali ke sekolah untuk mengajar. Karena dengan adanya aksi mogok mengajar ini otomatis menganggu kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah yang ditinggalkan,” jelas Budi, Senin (24/9/2018).

Budi juga mengatakan, aspirasi para guru honorer ini akan disampaikan kepada bupati. Sehingga bupati bisa menyampaikan aspirasi mereka kepada pemerintah pusat. Budi mengakui keberadaan guru honorer selama ini cukup membantu kekurangan tenaga pendidik di Kabupaten Blitar. Apalagi dalam rekrutmen CPNS 2018 Kabupaten Blitar hanya mendapat kuota 170 tenaga guru.

“Keberadaan teman-teman guru honorer sangat membantu. Apalagi kita kekurangan sekitar 3.000 tenaga pendidik. Kekurangan ini akan ditambah dengan jumlah guru yang pensiun di tahun 2019. Dengan jatah yang hanya 170 kita bisa lumpuh kalau tidak ada guru honorer,” pungkasnya. (Dwi Hariyadi)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Adi Susanto