PASURUAN, FaktualNews.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menambah volume kegiatan dropping air bersih. Sebelumnya hanya ke 20 Desa di 5 kecamatan yang ditetapkan sebagai daerah rawan kekeringan. Namun, saat ini meluas yakni di Desa Kedung Pengaron, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Bakti Jati Permana mengatakan, apabila sebelumnya hanya tiga kali pengiriman dalam sehari. Kini dropping air bersih dilakukan selama empat kali dalam satu hari dengan menggunakan armada tangki air dari BPBD, PDAM, Dinas Sosial, Cipta Karya dan Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Kabupaten Pasuruan.
“Saat ini area kekeringan meluasnya lagi, sebelumnya hanya 20 desa. Sekarang menyusul ada satu desa lagi yakni Desa Kedung Pengaron, Kecamatan Kejayan, dan sebelumnya di Desa Wonosunyo, tepatnya di Dusun Belahan, Kecamatan Gempol yang juga mengalami kekeringan, sehingga butuh pengiriman air bersih,” tandas Bakti Jati Permana, Senin (1/10/2018).
Bakti memjelaskan, khusus untuk di Desa Kedung Pengaron, hampir satu desa yang terdampak kekeringan sejak beberapa pekan ini, yang tentunya membutuhkan air bersih. Bukan tidak ada air di tempat tersebut, melainkan susahnya alat menyedot air mengalami kerusakan. Disamping itu minimnya sumber air yang selama ini dijadikan lokasi pengambilan air warga.
Pihaknya sudah koordinasi dengan Kecamatan Kejayan terkait distribusi air ke Desa Kedung Pengaron.”Dari koordinasi itu, pihak kecamatan akan berupaya maksimal untuk meminta bantuan ke perusahaan-perusahaan yang ada di Kecamatan Kejayan, melalui CSR nya yakni dari Pocari dan Mayora. Dipastikan kedua perusahaan ini akan memberikan bantuan dalam waktu dekat,” imbuh Bakti.
Seperti diketahui, selain Desa Kedung Pengaron, ada 20 desa lain yang terdampak kekeringan, Desa Wonosunyo, Kecamatan Gempol, Cukur Guling, Karangjati, Karangasem, Watulumbung dan Desa Lumbang di Kecamatan Lumbang, Desa Balunganyar, Pasinan, Semedusari, dan Wates, Kecamatan Lekok, Desa Jeladri, Kedungrejo dan Sumberrejo, Kecamatan Winongan.
Juga Desa Sibon, Petung, Klakah, Tambakrejo, Mangguan dan Ngantungan, Kecamatan Pasrepan, serta Desa Bulusari, Kecamatan Gempol. Sebanyak 20 desa itu masuk dalam kategori kering kritis. Sementara masyarakat sudah tidak bisa mencari atau menemukan sumber dan air bersih melebihi jarak 4 kilometer dari tempat tinggalnya. Bahkan warga berharap distribusi air tak terlambat. Sebab mereka jarang mandi hingga 3 hari.
“Untuk mengatasi problema air bersih ke warga terdampak ini. Pemkab Pasuruan, juga telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 400 juta untuk distribusi air bersih ke semua desa terdampak kekeringan. Mudah-mudahan dampak dari kekeringan ini bisa teratasi segera seiring dengan saat memasuki musim hujan nantinya,” pungkasnya.