China Larangan Penggunaan Aplikasi Twitch
FaktualNews.co – Aplikasi Twitch telah melangkah cukup jauh sejak saat ia dikenalkan sebagai spin-off Justin.tv. Dari rentang 2011 hingga 2018, popularitas Twitch mendorong sang perusahaan induk mengganti nama jadi Twitch Interactive.
Kemudian, para penggila teknologi tentu mengetahui bagaimana Amazon memutuskan mengakusisi aplikasi Twitch, senilai 970 juta USD.
Sayang sekali, ada sebuah kabar buruk bagi para pengguna Twitch, khususnya mereka yang berdomisili di kawasan Cina. Mulai sekarang, platform video on demand dan streaming spesialis konten video game itu tidak lagi bisa diakses di sana.
Bukan itu saja. Eksistensi aplikasi mobile Twitch pun sudah menghilang dari Apple App Store lokal. Padahal, kepopuleran mereka di Cina sedang melambung tinggi.
Seperti dilansir dari The Verge, Twitch menempati urutan ketiga sebagai aplikasi gratis terpopuler di Cina pada Agustus 2018 lalu. Hal itu dipicu oleh dipertandingkannya turnamen e-sports di Asian Games 2018.
27 Agustus 2018, total unduhan aplikasi Twitch meningkat sebesar 23 kali dibanding minggu sebelumnya. Twitch agaknya merupakan satu dari sedikit cara untuk menonton pertandingan, apalagi Cina memenangkan dua medali emas.
Sementara itu, Steam tetap menjadi platform video bertema gaming nomor satu di Amerika dan difavoritkan pengguna karena menawarkan keunggulan fitur dibanding YouTube Gaming.
Lalu pada Mei 2018, Twitch berhasil menghimpun sekitar 2,2 juta broadcaster selama kurun waktu sebulan, dan diakses oleh 15 juta pengguna setiap hari. Rata-rata, satu juta pengguna menikmati Twitch secara bersamaan.
Melesatnya Twitch juga didorong oleh meledaknya game fenomenal seperti Fortnite, serta partisipasi para streamer terkenal hingga kalangan selebriti, Tyler ‘Ninja’ Blevins dan musisi rap Drake. Keduanya sangat berjasa dalam membantu Twitch mencetak rekor stream video paling banyak.
Maka, pemblokiran aplikasi Twitch tentu menuai kehebohan di Cina. Netizen bahkan mengekspresikan ketidaksetujuan mereka secara online.
Seseorang di antara mereka mengatakan bahwa ditutupnya akses ke Twitch ialah bentuk dari ‘penyerangan terhadap kebebasan berbicara’.
Langkah serupa tak hanya berlaku buat Twitch. Pemerintah setempat juga memblokir sejumlah platform media barat yang naik daun di negara itu, misalnya Facebook, YouTube dan Google.
Anehnya, saat ini pemblokiran Twitch belum dilakukan secara merata. Pengguna yang berlokasi di beberapa daerah (contohnya Changchun) masih bisa menyaksikan stream di Twitch, sedangkan pengguna di daerah Liaoning sama sekali tak dapat mengaksesnya.