DPRD Sumenep Tuding Perencanaan Drainase Kali Patrean Janggal
SUMENEP, FaktualNews.co – Pengerjaan dua drainase menuju Sungai Patrean di Desa Pangarangan, Sumenep, Madura, Jawa Timur, dinilai janggal. Sebab, perencanaan yang dilakukan kurang tepat, sehingga terancam tak bisa memberikan manfaat maksimal.
Hal tersebut disampaikan anggota komisi III DPRD Sumenep, Joni Widarso. Salah satu indikasinya, elevasi (tinggi muka tanah) dalam drainase lebih rendah dari Kali Patrian. Sehingga, air dari saluran itu tidak masuk ke Kali tersebut.
“Bahkan, bisa saja jika pasang, air dari Kali akan masuk ke drainase,” katanya, Kamis (4/10/2018).
Menurut Wiwid sapaan akrab Joni Widarso, azas manfaat untuk menampung air ke Kali Patrean bisa saja tidak terlaksana. Sebab, air yang di Kali akan kembali lagi ke saluran. “Kecuali ada pengerukan sungai. Ini harus dilakukan instansi terkait, ” ucapnya dengan nada serius.
Politisi Gerindra ini mengungkapkan, hal ini diduga kuat lantaran perencanaan tidak dilakukan secara matang. “Misalnya, pengukuran untuk elevasi itu dilakukan dari depan, bukan ujung.
Otomatis, tidak selaras dengan Kali. Ia ada di bawah Kali Patrian. Dari mana perencanaanya ini,” tuturnya.
Nah, jika begitu, maka proyek tersebut bisa saja disebut sebagai gagal perencanaan. Otomatis, pihaknya memprediksi tidak akan mampu mengurangi debit air hujan sebagai diproyeksikan. ”Sehingga, anggaran akan menjadi sia-sia. Azas manfaatnya sangat minim,” ungkapnya.
Untuk itu, pihaknya meminta untuk dilakukan evaluasi atas pekerjaan itu. Proyek tersebut jangan hanya dijadikan formalitas belaka, melainkan perencanaan yang baik. “Kita akan minta ke ketua komisi untuk mengevalusi. Bahkan, perlu mempertimbangkan anggaran berikutnya,” tuturnya.
Drainase Kali Patrean ini direncanakan akan dijadikan solusi mengurangi genangan air perkotaan. Ini melalui APBD Sumenep lebih dari Rp 3 Miliar. Namun, perencanaanya dipertanyakan dewan.
Sementara itu, Kabid Penataan Bangunan dan Lingkungan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya Sutrisno membantah soal tudingan dimaksud. Perencanaan sudah dilakukan secara tepat dan benar. “Itu sudah benar. Sudah dilakukan melalui kajian teknis,” ungkapnya.
Tris sapaan Sutrisno menambahkan, air tetap akan mengalir ke timur. Apalagi, nanti akan disiapkan pompa di 2019, sehingga ketika pasang maka akan disedot oleh pompa.
“Jadi, perencanaan itu tidak asal asalan, kami melakukan sesuai dengam prosedur,” tuturnya.
Menurut Sutrisno pihaknya akan mengeruk lagi sebelah timur sedalam 75 centimeter lagi. “Pasti akan mengurang genangan air. Lihat saja nanti kalau sudah masuk musim penghujan,” pungkasnya.