MOJOKERTO, FaktualNews.co– Kebakaran hutan kembali melanda di wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Dari catatan BPBD Kabupaten Mojokerto, hingga Oktober 2018, ada 45 kali kebakaran.
Kebakaran itu juga menghabiskan 400 hektar lebih hutan maupun lahan. Jumlah ini, meningkat tajam di bandingkan dengan kebakara hutan dan lahan pada tahun 2017 yang hanya 31 kejadian kebakaran.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto M Zaini mengatakan, sampai bulan Oktober 2018 ini, BPBD mencatat sudah 45 kali terjadi kebakaran hutan maupun lahan di wilayah Kabupaten Mojokerto, dengan luasan lahan maupun hutan yang terbakar sebesar 227 hektar di wilayah tahura, 180 hektar di wilayah Perhutani dan 60 hektar lahan.
“Bila dibandingkan dengan tahun 2017 jumlah ini meningkat cukup tajam. Sebab, selama tahun sebelumnya hanya terjadi 31 kali kebakaran,” katanya, Kamis (4/10/2018).
Sedangkan, penyebab utama tingginya kebakara hutan maupun lahan di Kabupaten Mojokerto ini masih disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat. Lantaran saat naik gunung atau hutan, para wisatawan biasanya lupa mematikan api unggun.
“Selain itu, penyebab lain kebakaran hutan juga di sebabkan masyarakat yang membuang putung rokok sembarangan. Minimnya kesadaran masyarakat maupun wisatawan saat naik ke gunung menjadi penyebabnya,” jelasnya.
Di lain sisi, Zaini juga menuturkan, upaya yang dilakukan Pemerintah untuk meminimalisir banyaknya kebakaran yakni, dengan membentuk tim Karhutla sesuai dengan SK Bupati. Dimana pelaksanaannya adalah BPBD bersama OPD terkait. “Terutama OPD yang mengelola tentang hutan dan lahan, dalam hal ini adalah Perhutani, sesuai dengan ketentuan Menteri kehutanan dan lingkungan hidup,” paparnya.
Zaini menambahkan, sedangkan peran BPBD yakni sebagai kordinir yang mencakup semuanya, dalam menyiapkan tenaga dan sarana. Serta mengkordinir bantuan anggota lain, seperti relawan, serta TNI/Polri.
“Dengan seringnya kebakaran hutan maupun lahan di kabupaten Mojokerto, yang nantinya bisa menyebabkan kerusakan ekosistem lingkungan. Kami berharap semoga hujan segera turun sehingga tidak terjadi kebakaran kembali,” tandasnya.