FaktualNews.co

Korban Dugaan Pencabulan Oknum Kiai Terhadap Santrinya di Mojokerto, Bertambah

Peristiwa     Dibaca : 1300 kali Penulis:
Korban Dugaan Pencabulan Oknum Kiai Terhadap Santrinya di Mojokerto, Bertambah
FaktualNews.co/Amanullah/
Di tempat ini, sejumlah santri wati diduga dicabuli oknum kiainya.

MOJOKERTO, FaktualNews.co– Korban dugaan pencabulan yang melibatkan pengasuh pondok pesantren terhadap santrinya sendiri di wilayah Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto terus bertambah.

Jika sebelumnya hanya satu santri yang melaporkan aksi bejat oknum pengasuh pondok pesantren tersebut. Seiring berjalannya penyelidikan yang dilakukan Unit Perlindungan Perempuan dan anak (PPA) Satreskrim Polres Mojokerto. Kini bertambah menjadi empat korban yang melapor.

Kasatreskrim Polres Mojokerto, AKP M. Solikhin Fery, mengatakan, sampai saat ini petugas sudah menerima sebanyak empat santri yang melaporkan perbuatan oknum kiai yang sama. Mereka diketahui berasal dari Mojokerto dan Sidoarjo.

Dari empat pelapor, penyidik sudah melakukan pemeriksaan. Tidak hanya itu, petugas juga melakukan pemeriksaan terhadap tiga saksi lainnya yang diduga mengetahui jelas perkara tersebut. “Termasuk pemeriksaan terhadap saksi kunci,’’ tuturnya.

Menurut Sokikhin, untuk tahap selanjutnya penyidik baru akan melakukan gelar perkara. Meski demikian, sejauh ini, penyidik belum bisa menetapkan oknum kiai berinisial SL (55), sebagai tersangka dalam kasus pencabulan terhadap para santri.

Hasil penyelidikan menyebutkan, dari empat Santri yang melapor, modus yang di gencarkan sang kiai memang berkaitan dengan terapi atau pengobatan.

Sedangkan, perbuatan bejat itu terbongkar setelah petugas mendapat laporan dari Sunarti (38) warga Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo terkait dugaan perbuatan cabul yang dilakukan oknum kiai kepada anaknya AN (17) yang merupakan salah satu santrinya sendiri.

Sunarti, salah satu ibu korban, menjelaskan, selain menimpa AN, diduga kuat pencabulan ini memang juga menimpa santri lainnya. Sebab, perbuatan tak bermoral ini sudah berlangsung lama. Namun, baru terungkap beberapa minggu lalu.

Selain itu, Sunarti juga menyebutkan dari pengakuan AN, perbuatan tak terpuji itu diduga juga dilakukan berulang-ulang sejak delapan bulan terkahir. Dikatakan, perbuatan itu dilakukan pelaku saat AN akan pulang dari pondok karena memasuki masa liburan. Namun, saat baru kembali ke pondok, terlebih dulu dipanggil ke rumah oknum kiai dan mengintimidasi dengan cara menuduh korban sudah tidak perawan lagi.

Dengan modus tersebut, kemudian sang kiai pun langsung melancarkan aksi ritual untuk mengembalikan kesucikan korban.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin